Terkini Nasional

Rocky Gerung Tanggapi Pernyataan Tito Karnavian soal Jakarta seperti Kampung: Faktanya Kacau

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung saat kritik pernytaan Tito Karnavian

TRIBUNWOW.COM - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian beberapa waktu lalu sempat melontarkan pernyataan yang menyebut Jakarta layaknya kampung dibanding dengan ibukota negara lain.

Pengamat politi Rocky Gerung pun memberikan komentarnya terkait hal tersebut.

"Pak Tito saja faktanya kacau," ujar Rocky yang dikutip TribunWow.com dari tayangan Kompas TV, Kamis (28/11/2019).

Tanggapi Sindiran Tito yang Sebut Jakarta Kayak Kampung, Anies Baswedan: Lebih dari soal Kata

Ia lalu bercerita, dirinya sempat melakukan sebuah riset kecil di Beijing.

Dalam riset tersebut, Rocky mengatakan dirinya mengunjungi sebuah rumah berukuran 6x6 meter yang menurutnya berisi empat kepala keluarga.

Saat melihat isi rumah tersebut, ia berpendapat rumah itu tidak lebih baik dari tempat yang pernah digusur mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Isinya lebih buruk dari yang digusur Ahok itu, Bukit Duri," beber Rocky.

Presenter Rosiana Silalahi pun sempat mengatakan di setiap kota di negara lain punya hal yang serupa.

Namun Rocky menyebut, cara yang dilakukan pemerintah Beijing adalah menutupi kemiskinan tersebut dengan kemewahan.

Rocky kemudian meminta Tito Karnavian untuk membuat perbandingan yang lebih detail.

Atas pernyataan Tito juga, Rocky bahkan menganggap Mendagri menghina negara.

"Artinya Tito kalau diperluas (pernyataannya), Jakarta lebih buruk dari Beijing, Shanghai, berarti Indonesia lebih buruk dari NKRI," sebutnya.

Perdebatan terjadi antara Pengamat Politik Rocky Gerung dengan Mantan Anggota DPR fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko. (Channel Youtube Kompas TV)

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko pun ikut menilai pernyataan Tito Karnavian tersebut.

Menurutnya, kata 'kampung' yang digunakan untuk mendefinisikan Jakarta saat dibandingkan dengan negara lain terlalu berlebihan.

Meski begitu, Budiman juga menilai pembangunan di Jakarta tertinggal dibanding dengan Beijing.

Halaman
12