TRIBUNWOW.COM - PLT Dirjen Pol dan Pum Kemendagri, Bahtiar menjelaskan perbedaan kekuatan antara ormas pada masa dulu dengan ormas saat ini.
Ia mengatakan ormas saat ini dijadikan oleh negara sebagai alat diplomasi.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Rabu (27/11/2019), Bahtiar mulanya menjelaskan bagaimana ormas saat ini memiliki kekuatan yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan ormas di masa lalu.
• Eko Kuntadhi Pertanyakan Ungkapan Habib Rizieq Pemerintahan Ilegal, Kuasa Hukum FPI: Ngapa Bahas Itu
• Eko Kuntadhi Singgung Ungkapan Habib Rizieq soal Presiden Ilegal, Begini Pembelaan Kuasa Hukum FPI
"Ormas sekarang sudah hebat sekali, bukan seperti lagi tahun 50an kita bicara soal ormas," jelas Bahtiar.
Bahtiar mengatakan ormas saat ini dapat dijadikan sebagai alat diplomasi negara.
"Ormas dalam pergaulan internasional menjadi alat diplomasi," ujar Bahtiar.
Ia kemudian menceritakan bagaimana sebuah ormas dapat digunakan sebagai senjata untuk menjatuhkan negara lain.
"Bahkan ormas itu bisa diluncurkan masuk ke negara lain, untuk merontokkan negara lain dari dalam," kata Bahtiar.
Bahtiar kemudian meminta agar ormas pada masa sekarang ini tidak bisa lagi disamakan dengan ormas para era-era sebelumnya.
"Jadi sekarang ormas ini jangan dibayangkan mengelola ormas itu di jaman seperti dulu, kalau ormas negeri ini hanya PP, Muhamammadiyah, NU," kata Bahtiar.
Bahtiar mengatakan meskipun pada awalnya ormas hidup dengan tujuan yang positif, namun seiring berjalannya waktu, mulai muncul penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan ormas tersebut.
Sebagai aturan untuk menjaga agar ormas tetap berada di jalur yang benar, Bahtiar mengatakan itulah tujuan dari indeks kinerja ormas.
"Faktanya ini sejatinya dalam konteks hidup bermasyarakat, dia lahir untuk kebaikan," kata Bahtiar.
"Tapi dalam perjalanannya memang sudah ada juga yang menyalah gunakan atau melakukan penyimpangan atas nama organisasi kemasyarkaatan."
"Untuk itu supaya sistem politiknya sehat, kita harus buat klasifikasi, kita sebutlah itu nanti indeks kinerja ormas," tambahnya.
Video dapat dilihat di menit 7.12:
Bahtiar Paparkan Kriteria Ormas Sehat
PLT Dirjen Pol dan Pum Kemendagri, Bahtiar memberikan penjelasan tentang kriteria pengelompokkan ormas yang akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selain kriteria yang ia sebutkan, Bahtiar juga membahas rekam jejak ormas yang melakukan aksi premanisme atas nama ormas.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Rabu (27/11/2019), ada beberapa kriteria yang disebutkan oleh Bahtiar untuk mengukur apakah ormas tersebut sehat atau tidak.
• Apa yang Dilakukan FPI Jika Surat Daftar Tak Diperpanjang Pemerintah? Ini Jawaban Kuasa Hukumnya
• Ditanya soal Izin Perpanjangan Ormas, Kuasa Hukum FPI Habib Ali Alatas Beri Kritik pada tvOne
"Banyak aspek yang bisa kita perhitungkan," kata Bahtiar.
"Misalnya soal kelembagaannya, soal sumber pembiayaannya, manajemennya, tata kelolanya, apakah transparan atau tidak transparan, apakah misal dia punya program yang jelas atau rutin atau memang accidental (tidak disengaja," imbuhnya.
Bahtiar juga menyinggung soal kegiatan yang dilakukan oleh ormas tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kemudian aktivitasnya di ruang publik seperti apa," kata Bahtiar.
Bahtiar kemudian menjelaskan dalam menyusun kriteria ormas yang sehat, pemerintah tidak akan subjektif.
Ia menjelaskan pemerintah akan merangkul pihak-pihak lain agar penilaian ormas dapat dilakukan secara objektif.
"Ormas ini memang aktornya banyak, bidangnya banyak, cakupannya juga sangat luas, makannya ini pengklasifikasiannya harus metodologinya benar, supaya nanti juga kita lakukan uji publik," papar Bahtiar.
"Jadi tidak subyektif pemerintah, memang kami yang memafsilitasi untuk menyusun indeks kinerja ormas itu."
"Tapi bukan berarti kami yang menyusun parameternya, kami melibatkan pakar, akademisi dan termasuk ormas, supaya nanti pada akhirnya kita menemukan kriteria-kriteria," imbuhnya.
Kemudian ia memberikan sekilas gambaran kriteria yang akan digunakan untuk mengukur suatu ormas.
"Misalnya ormas yang sehat, kategorinya sehat itu klasifikasinya apa, kantornya jelas, manajemnnya jelas, SDMnya ada, program kerjanya ada, aktivitasnya jelas," ujar Bahtiar.
"Kemudian mungkin yang agak kurang sehat, kemudian cukup sehat, terus tidak sehat," tambahnya.
Bahtiar mengatakan dalam menyusun indeks kinerja ormas, pemerintah juga akan melihat aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh ormas tersebut.
"Dalam kerangka menyusun indeks kinerja ormas, itu termasuk berkaitan dengan rekam jejaknya, aktivitasnya selama ini di ruang publik," katanya.
"Apakah selama ini aktivitasnya di ruang publik memang positif atau judulnya saja ormas," imbuhnya.
Bahtiar menyinggung sekelompok orang yang melakukan aksi premanisme dengan menggunakan kedok ormas.
"Bungkusannya ormas tapi sebenarnya kegiatan-kegiatannya itu justru kontra produktif, premanisme dibungkus ormas," tutur Bahtiar.
• Kuasa Hukum FPI Habib Ali Jelaskan soal Khilafah Versi Kelompoknya, Presenter Sempat Beri Pencegahan
Video dapat dilihat menit 5.20:
(TribunWow.com/Anung Malik)