Terkini Daerah
Marak Peredaran Telur Palsu, Ini Ciri Telur yang Diduga Palsu hingga Kata Dinas Pertanian
Sejak kemarin di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, heboh adanya kabar tentang peredaran telur yang diduga palsu.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sejak kemarin di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, heboh adanya kabar tentang peredaran telur yang diduga palsu.
Telur yang diduga palsu itu dijual dengan harga Rp 7.000 per kilo jauh lebih murah dari harga jual di pasaran yang mencapai Rp 21.000 per kilo.
Beredarnya kabar tentang telur diduga palsu itu membuat warga kota tersebut menjadi resah.
• Sempat Viral, Begini Kabar Terbaru Telur yang Pecahkan Rekor Instagram
Salah satu warga yang sempat membeli telur diduga palsu itu adalah warga Kelurahan Prabu Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, berinisial DF.
DF mengaku, membeli telur seharga Rp 3.500 untuk ukuran setengah kilo.
DF membeli karena penasaran ada harga telur seharga Rp 7.000 ribu per kilo dijual di daerah Jalan Mangga Besar Prabumulih.
Padahal, setahu dia, di pasaran harga telur mencapai Rp 21.000 per kilo.
Saat DF hendak menggoreng telur itu, ia menemukan kejanggalan di mana kuning telur tidak menyatu tetapi bercampur dengan putih telur.
Saat dicoba dimasukkan ke air, telur itu juga mengapung, padahal untuk telur yang bagus seharusnya tenggelam.
• Konsumsi Telur yang Digoreng, Direbus, atau Mentah, Mana yang Bermanfaat dan Berbahaya Bagi Tubuh?
"Oleh karena itu, saya menduga telur itu palsu," kata dia.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pemkot Prabumulih Iswan Hadi yang datang untuk memeriksa keaslian telur itu mengatakan, dari hasil pengecekkan terhadap kondisi telur, dapat dipastikan telur itu asli.
Hanya saja, kata Iswan Hadi, telur itu adalah sebetulnya bukan telur untuk konsumsi, tapi telur yang khusus untuk ditetaskan dengan mesin.
"Besar kemungkinan ini adalah telur yang tidak menetas saat di dalam mesin penetas, seharusnya telur-telur ini dimusnahkan bukan dijual ke masyarakat," kata dia.
Iswan Hadi memastikan, telur yang dibeli DF tidak layak konsumsi dan berbahaya bagi kesehatan jika tetap dikonsumsi oleh masyarakat.
"Masyarakat mengonsumsi telur kategori itu, berbahaya untuk kesehatan," tegas dia.