Ahok Jadi Bos Pertamina

Sebut Ahok 'Ketua Kelas', Ini Alasan Arya Sinulingga Pilih sang Mantan Gubernur Jadi Bos Pertamina

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggapan Arya Sinulingga soal posisi Ahok di Pertamina.

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan alasan pemilihan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Menurut Arya Sinulingga, Ahok memiliki karakter yang dibutuhkan untuk mengawasi dan memimpin perusahaan BUMN.

Ia bahkan menyebut Ahok sebagai 'ketua kelas'.

Lantas, apa maksud ucapan Arya Sinulingga itu?

Sayangkan Keputusan Menteri BUMN, Ferdinand Hutahaean Pesimis Ahok Pimpin Pertamina, Ini Alasannya

Soroti Pembangunan Kilang Minyak Pertamina, Politisi Nasdem Beri Tantangan pada Ahok: Berani Enggak

Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (24/11/2019), Arya Sinulingga menyebut Kementrian BUMN tak bisa mengawasi semua perusahaan.

"Karena enggak mungkin kementrian itu day to day mengurus semua BUMN, semua direktur itu ditangani oleh kementrian, itu sesuatu yang konyol," jelas Arya.

Lantas, Arya menyinggung soal jumlah perusahaan yang dimiliki BUMN.

"Apalagi kita punya 142 BUMN ditambah yang mirip seperti BUMN tetapi kekuatannya sama gitu ya, ditambah anak perusahaan dan cicitnya yang mencapai 800an itu, kalau ditangani langsung oleh kementrian itu konyol," ujar Arya.

Hal itu lah yang disebut Arya melatarbelakangi pihaknya memilih tokoh yang dapat mengontrol semua perusahaan BUMN.

"Makanya kami kementrian yang bertugas untuk menentukan orang-orang sebagai stake holder, dalam hal ini komisaris, nah komisaris ini yang kami fungsikan," kata Arya.

Arya Sinulingga beberkan alasan memilih Ahok sebagai petinggi Pertamina. (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)

Lebih lanjut, Arya menyebut di setiap perusahaan BUMN terdapat sejumlah komisaris yang memimpin.

"Komisaris ini ada 8 sampai 10 setiap perusahaan, mereka lah yang berfungsi," jelas Arya.

"Bayangkan kalau setiap perusahaan ini komisaris melakukan tugasnya, kami kementrian kan tinggal tenang," sambungnya.

Lantas, ia menjelaskan tentang kewajiban seorang komisaris.

"Karena memang tugas mereka melakukan pengawasan, melakukan strategi bersama direksinya gitu, melakukan internal audit oleh komisaris terhadap planning-planning yang dibuat perusahaan, ini yang dilakukan," terang Arya.

Halaman
123