TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sorotan saat berjalan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keharmonisan keduanya pun terlihat saat berjalan bersama jelang rapat terbatas.
Jokowi dan Prabowo Subianto jalan bersandingan saat memasuki ruang rapat Kabinet Indonesia Maju.
Keduanya kompak berkemeja putih, Jumat (22/11/2019).
Prabowo masuk bersama presiden padahal menteri lainnya sudah berada di dalam ruang rapat.
Seusai Presiden Jokowi dan Prabowo masuk ruangan, Paspamres langsung menutup pintu dan rapat dimulai.
Rapat membahas laju pertumbuhan perekonomian Indonesia.
• Prabowo Subianto Ungkap Ketegasan Jokowi: Terus-menerus Ditekankan oleh Bapak Presiden kepada saya
Sekretaris Kabinet Pramono Anung turut mengunggah momen Presiden Jokowi dan Prabowo jalan bersandingan.
"Photonya Bagus dan berbicara banyak #kabinetindonesiamaju #akrab #kerjakerjakerja," tulis Pramono Anung di akun instagramnya.
Perintah Jokowi ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/11/2019).
Rapat terbatas ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, Wakil KSAD Letjen Tatang Sulaiman, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Menkeu Sri Mulyani.
Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang sesuai perkembangan zaman.
"Saya minta kebijakan pengadaan alutsista betul-betul memperhitungkan, mengkalkulasi, mengantisipasi teknologi persenjataan yang berubah begitu sangat cepatnya," ujar Jokowi saat rapat terbatas Kebijakan Alutsista di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"Ini akan mempengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang. Jangan sampai pengadaan alutsista dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," sambung Jokowi.
• Ali Ngabalin Kaitkan Reuni 212 dengan Politik dan Prabowo Subianto, Begini Balasan Haikal Hassan
Menurut Jokowi, Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau, harus menjadi sebuah kekuatan regional yang disegani di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
"Karena itu kita perlu melakukan penguatan pertahanan dengan alutsista yang modern, yang bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan di dalam negeri," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta Menhan Prabowo tak ada lagi impor besar-besaran alutsista negara.
"Kita harus memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan Alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain. Kita harus memastikan bahwa SDM industri pertahanan kita betul-betul diperkuat dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran," ujar Jokowi.
"Orientasinya adalah betul-betul strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi Alusista yang dikerjasamakan," lanjut dia.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga harus mampu menjadi menjadi poros kekuatan utama, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
Hal itu bisa dicapai jika Indonesia mampu memproduksi Alutsista modern secara mandiri.
• Antara Jokowi dan Prabowo, Ini Jawaban Rizal Ramli saat Dipaksa Memilih hingga Vasco Ruseimy Tertawa
Karenanya Jokowi meminta kementerian terkait menyiapkan perencanaan dari hulu ke hilir untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri. Jokowi juga meminta BUMN dan swasta berkolaborasi memajukan inudstri pertahanan dalam negeri.
Ia pun meminta tak ada lagi pengadaan alutsista sekadar untuk penyerapan anggaran dan memuluskan suatu proyek.
"Membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya apa lagi orientasinya sekadar proyek, sudah stop yang seperti itu," kata Jokowi.
"Road map harus jelas dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri.
Mulai dari hulu sampai hilir dengan melibatkan baik BUMN maupun swasta sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri," lanjut Presiden.
Kata Prabowo soal Perintah Jokowi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan ia diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencegah terjadinya kebocoran anggaran pertahanan.
Untuk itu, ia akan menyisir mata anggaran pertahanan agar tak ada lagi pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sekadar menghabiskan uang dengan dalih proyek yang tidak jelas.
"Beliau sangat tegas kepada saya, tidak boleh ada kebocoran, tidak boleh ada penyimpangan, penyelewengan. Uang sangat berat didapat, uang rakyat, dari pajak. Jadi itu terus-menerus ditekankan oleh Bapak Presiden kepada saya," ujar Prabowo selepas rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"Dan saya menyambut sangat baik perintah itu. Kami benar-benar ingin jaga, tidak ada kebocoran, tidak ada penggelembungan, mark up yang tidak masuk akal," lanjut Ketua Umum Gerindra itu.
• Stafsus Jokowi, Putri Indahsari Tanjung Cerita Upayanya Tiru Cara Sukses Chairul Tanjung
• Dikabarkan Rilis Pada 20 November 2020 hingga Harganya Rp 7 Jutaan, Ini Bocoran PlayStation 5
Karenanya, Kementerian Pertahanan akan mengkaji betul setiap rencana pengadaan alutsista agar uang yang digunakan tak terbuang percuma.
Selain menjaga anggaran pertahanan dari kebocoroan, Prabowo menyatakan ia juga siap menjalankan instruksi Presiden untuk menguatkan industri pertahanan dalam negeri.
• Indonesia Batasi Ekspor Baja Nirkarat, Uni Eropa Adukan ke WTO dan Singgung soal Risiko Lebih Besar
Dengan demikian, Indonesia tak bergantung pada impor dalam pemenuhan kebutuhan alutsista.
"Kita kaji terus, nanti cost benefitnya gimana. Jadi kita akan lihat. Yang kita butuh adalah efisiensi, penghematan, dan daya guna," ujar Prabowo.
"Ya, tidak hanya PT Pindad ya, ada PT PAL, ada PT DI, ada LEN, ada Dahana, ada juga perusahaan-perusahaan swasta yang hebat-hebat juga," lanjut mantan Komandan Jenderal Kopassus itu. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dan Kompas.com dengan judul "Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Jalan Bersandingan dengan Presiden Padahal Menteri Lain sudah Duduk" dan "Prabowo: Presiden Tegas Bilang ke Saya, Tak Boleh Ada Kebocoran Anggaran Pertahanan"