Ahok Jadi Bos Pertamina

Erick Thohir Jelaskan Syarat bagi Bos BUMN yang Ingin Bergaya Hidup Mewah

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir sebut petinggi BUMN boleh memiliki mewah namun dengan syarat tertentu

TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN Erick Thohir berpesan kepada para petinggi BUMN agar memilki sifat atau akhlak yang baik.

Salah satunya adalah gaya hidup yang tidak berlebihan.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan Kompastv, Sabtu (22/11/2019), namun Erick Thohir mempersilakan para petinggi BUMN yang ingin memiliki gaya hidup mewah dengan syarat tertentu.

Menteri BUMN Erick Thohir sebut petinggi BUMN boleh memiliki mewah namun dengan syarat tertentu ((KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA))

Bantah Ahok Bermasalah, Arya Sinulingga Berikan Klarifikasi: Kami BUMN Punya Ukuran Juga

Mulanya Erick Thohir menyampaikan pesannya kepada jajaran direksi di BUMN.

"Kita harapkan teman-teman direksi di BUMN punya akhlak yang baik," kata Erick Thohir.

Erick Thohir menegaskan perlu niat baik dari petinggi-petinggi BUMN agar perusahaan-perusahaan besar milik negara dapat bekerja dengan baik, bersih dan bermanfaat penuh bagi negara.

"Saya sudah memberikan contoh yang namanya me-manage perusahaan sebesar itu kalau akhlaknya enggak bagus," jelas Erick Thohir.

Ia juga menambahkan menjadi petinggi BUMN adalah amanat yang harus dijaga dan dijalankan dengan baik.

"Apalagi ini amanah yang diberikan oleh kita semua, termasuk saya, Pak Presiden, rakyat," tutur Erick Thohir.

"Ini yang harus menjadi bagian pertanggungjawaban mereka sebagai pimpinan." tambahnya.

Lalu Erick Thohir menyampaikan pesannya soal rasa empati yang harus dimiliki oleh setiap jajaran direksi BUMN.

"Dan saya tidak mau juga direksi BUMN ini tidak punya empati," kata Erick Thohir.

Ia menjelaskan empati yang dimaksud adalah gaya hidup yang mewah di saat perusahaannya sedang merugi.

Tetapi Erick Thohir juga mempersilakan bagi petinggi BUMN yang berhasil menguntungkan perusahaan mereka untuk memilki gaya hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

"Dalam arti perusahannya tidak baik, gaya hidupnya tetap, kalau memang mereka perusahaannya untung ya itu hak," kata Erick Thohir.

"Kita enggak boleh juga ketika mereka melakukan haknya terus kita gunjingkan, tidak boleh." imbuhnya.

Ahok Jadi Bos Pertamina, Andre Rosiade: Apakah Mampu atau Sebatas Kursi Empuk karena Dekat Presiden

Video dapat dilihat menit 2.30

Alasan Erick Thohir Jadikan Ahok Komisaris Utama Pertamina

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasannya memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi Pertamina.

Diketahui, Erick Thohir secara resmi mengumumkan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) di Pertamina.

Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir mengaku menunjuk Ahok karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai sosok pendobrak.

• Ahok Resmi Menjabat Komisaris Utama Pertamina, Erick Thohir Ungkap Bisa Langsung Kerja Hari Senin

• Jadi Bos Pertamina, Ini Rekam Jejak Ahok di Bidang Pertambangan, Punya Usaha tapi Ditutup Pemerintah

Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Erick Thohir menyebut Ahok akan dibantu oleh Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Sadikin.

Budi Sadikin kini harus merangkap jabatan seusai ditunjuk Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.

"Kalau kenapa Pak Basuki di Pertamina apalagi didampingi Pak Wamen juga," terang Erick Thohir.

"Saya rasa bagian terpenting bagaimana target-target Pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai, bukan berarti anti impor, tapi mengurangi," sambungnya.

Lantas, Erick Thohir menyebut pihaknya kini membutuhkan tim yang handal untuk menyelesaikan berbagai masalah di Pertamina.

"Nah, proses-proses daripada pembangunan revinery ini sangat amat berat, jadi saya perlu teamwork yang besar, tidak bisa hanya dirut saja," terang Erick Thohir.

"Harus bagi tugas semua."

Hal itu lah yang menyebabkan Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai petinggi di Pertamina.

Ia menyebut Pertamina membutuhkan sosok pendobrak sebagai pemimpin. 

"Karena itu lah kemarin kenapa kita mau orang yang pendobrak," ucap Erick Thohir.

"Pendrobrak bukan marah-marah."

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Erick Thohir pun menampik pandangan sejumlah pihak yang menganggap Ahok adalah sosok yang emosional.

"Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda," terangnya.

"Ya jadi kita perlu figur yang pendobrak supaya ini semua seusai dengan target."

Lantas, Erick Thohir menjelaskan bahwa sebagai komisaris utama Ahok bertugas untuk mengawasi kerja para direksi.

"Toh beliau ini komisaris utama, kan direksinya yang day to day," ucap Erick Thohir.

"Tapi menjaga semua ini."

Lebih lanjut, Erick Thohir mengaku akan secara rutin menyelenggarakan rapat 30 perusahaan milik BUMN.

"Dan rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN saya kan lakukan (dipimpin) langsung oleh saya, di mana saya akan mengundang dirut dan komut secara bersamaan," ucapnya.

Hal itu menurutnya perlu dilakukan untuk menghindari konflik antara direksi dengan komisaris utama.

"Jadi saya enggak mau ada drama-drama di dalam perusahaan ya, komut menjelekkan dirut, dirut menjelekkan komut, saya enggak mau," ucapnya.

"Kita rapat bersama, kalau memang ada perbedaan ayo kita duduk."

Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut direksi harus bekerja sama secara baik dengan komisaris utama.

"Karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris, komisaris bukan direksi yang melakukan kerja harian itu kan direksi," imbuhnya.

Simak video berikut ini menit 5.01:

Jejak Ahok di Pertambangan

Menteri BUMN, Erick Thohir, pastikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Rupanya, Ahok juga mempunyai pengalaman di bidang pertambangan.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (22/11/2019), Ahok pernah menjadi pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan.

Hal itu ia lakukan setelah lulus dari kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta.

Perusahaan yang didirikan Ahok berbentuk CV bernama CV Panda dan didirikan tahun 1989.

CV Panda saat itu menjadi kontraktor untuk PT Timah.

Selama menjadi kontraktor, Ahok masih bermimpi untuk menjadi pengusaha yang lebih besar lagi.

• Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina di Tengah Pro dan Kontra, Tepatkah?

• BREAKING NEWS - Menteri BUMN Erick Thohir Nyatakan Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina

Oleh karena itu, ia kembali melanjutkan studinya dengan mengambil S2 bidang manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya.

Seusai menyelesaikan pendidikan masternya, Ahok bekerja di PT Simaxindo Primadya, Jakarta.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.

Saat bekerja, Ahok ditempatkan pada bagian staf direksi bidang analisis biaya dan keuangan proyek.

Namun, Ahok rupanya masih teringat akan mimpinya untuk menjadi pengusaha besar.

Untuk itu, Ahok memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke Belitung untuk mengembangkan usahanya.

Suami Puput Nastiti Devi ini lalu mendirikan PT Nurindra Ekapersada pada 1992.

Tujuan pendirian perusahaan ini adalah untuk persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) tahun 1995.

Selain itu, dengan berdirinya pabrik ini, Ahok berharap dapat menjadi percontohan agar usaha tersebut dapat menguntungkan sejumlah pihak.

Misalnya, pemegang saham, karyawan, dan warga sekitar.

Untuk operasional pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Belitung itu, Ahok menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman.

Ayah tiga anak ini menginginkan perusahaannya dapat memulai tumbuhnya suatu kawasan industri terpadu dan pelabuhan samudra dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Namun, langkah Ahok terhenti pada 1995, akibat diterbitkannya sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya oleh Kementerian Kehutanan.

Akibat hal ini, Ahok bertekad untuk menjadi pejabat.

Alasannya adalah pengusaha tidak dapat melawan kebijakan pemerintah.

(TribunWow.com/Anung Malik/Jayanti Tri Utami)