TRIBUNWOW.COM - Pengamat ekonomi sekaligus Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli tak setuju Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi BUMN.
Rizal Ramli mengungkapkan, banyak masalah tercipta lantaran kebijakan Ahok saat masih memimpin DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramli saat menjadi narasumber Kabar Petang pada Rabu (20/11/2019).
• Setuju Ahok jadi Bos BUMN, Irma S Chaniago Bongkar Keburukan BUMN saat Rapat DPR: Semua Copy Paste
Satu di antara masalah yang dialkukan Ahok ketika memimpin Jakarta adalah dirinya dianggap tidak bisa memperbaiki BUMN di daerah.
Rizal Ramli menganggap, Ahok hanya bisa membuat kehebohan.
"Ahok pernah mimpin DKI, di bawahnya ada 30 BUMN Daerah ya."
"Waktu dia masuk, dia bikin heboh, dia jelek-jelekin BUMD sebagai kacau," ujar Rizal Ramli.
Meski Ahok telah mengganti jajaran pimpinan BUMD daerah, namun kader PDIP itu dianggap belum bisa memperbaiki BUMD.
"Manajammennya dia ganti 30 orang. Konco-konconya (teman-temannya) Ahok, tapi juga tidak ada hasilnya setelah beberapa tahun tidak ada perbaikan kinerja yang bagus," ujarnya.
"Kalau Ahok punya pengalaman eksekutif pasti dari pergantian perubahan yang dilakukan terjadi perbaikan," imbuh Mantan Menteri 64 tahun itu.
Tak berhenti di sana, Rizal Ramli lantas membeberkan masalah pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT.
"Contoh lain aku ikut dalam sidang kabinet, Ahok ngotot supaya LRT pake rel yang lebar."
"Padahal LRT hanya di dalam kota cukup rel yang sempit tidak perlu lebar karena yang lebar itu kalau bebannya tinggi atau jarak jauh."
"Nah apa yang sekarang terjadi, LRT punya banyak masalah karena untuk nikung perlu yang sempit," ujar Rizal Ramli panjang lebar.
• Meski Ada Penolakan, Ahok Nyatakan Siap Pimpin Pertamina: Kalau Ditunjuk Harus Siap Dong
Tak berhenti di sana, Rizal Ramli turut mengomentari masalah pembangunan Depo.