"Dan untuk itu, yang dibilang Arya benar, betul-betul jangan masuk campur," terang Mardani.
• Disinggung Ahok Banyak Pendukung, Rizal Ramli Sebut Ahoker Militan hingga Ungkap Pernah Bantu BTP
Lihat videonya mulai menit ke-12:35:
Pada kesempatan itu, Mardani turut menanggapi soal kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi BUMN.
Mardani menilai penunjukan Ahok sebagai petinggi BUMN terjadi lantaran adanya hubungan pertemanan, antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan wakilnya itu saat memimpin DKI Jakarta.
Mardani menyarankan Menteri BUMN untuk lebih baik merekrut jajaran petinggi BUMN melalui Assesment Center.
"Menurut saya akan sangat baik gunakan sumber daya yang ada, tadi ada temen-temen Assesment Center yang paling baik, perusahaan yang profesional," ujar Mardani.
Ia lantas menyinggung bahwa jabatan itu seharusnya jangan ada karena hubungan dekat.
"Dia enggak pake perasaan bukan ini kawan saya, ini temen saya, ini partai saya," ujar Mardani.
"Loh gimana kok bisa ada perasaan, Anda kawan, bagaimana Anda dapat kesimpulan itu?," tanya Presenter Budiman.
Ditanya demikian, Mardani terang-terangan menyebut, hubungan dekat Presiden Jokowi dengan Ahok erat kaitannya dengan hal tersebut.
Meski Jokowi pernah mengatakan Ahok memiliki kemampuan, namun Ahok belum dapat mempercayai sang presiden.
"Ya Pak Jokowi ketika menyatakan Pak Ahok kan 'Ini sudah ketahuan', tapi sebetulnya kan belum ketahuan," ungkap Mardani.
"Loh kan sudah ketahuan juga, pernah jadi Wagubnya Pak Jokowi," balas Budiman.
Mardani menilai, kemampuan Ahok dalam memimpin pemerintahan memang sudah diketahui.
Namun, pengalaman Ahok dalam perusahaan belum ketahuan.
"Ya itu kan pertemanan dalam pemerintahan, tapi berusaha dalam perusahaan yang profesional belum ketahuan," jawabnya.
• Marwan Batubara Sindir Jokowi Tergesa-gesa soal Ahok di BUMN: Saya Khawatir Presiden Ada Keinginan