TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga mengungkap sejumlah kelemahan para petinggi BUMN.
Hal itu diungkapkan Arya Sinulingga saat hadir dalam forum Satu Meja Kompas TV pada Rabu (20/11/2019).
Mulanya, Arya Sinulingga membeberkan cerita Menteri BUMN, Erick Thohir yang bertemu dengan satu di antara Direksi BUMN.
• Mardani Ali Sera Nilai Ahok Jadi Bos BUMN karena Hubungan Pertemanan dengan Jokowi: Kasihan BUMN
"Kemarin ada omongan Pak Erick tapi nyindir tapi itu adalah kecil tapi sebenarnya itu cikal bakal besarnya."
"Beliau bilang apa, beliau pernah jalan makan di Sumire di salah satu rumah makan yang top di Jakarta ketemu sama Direksi BUMN langsung kasih kartu nama, ngobrol-ngobrol ketawa-ketawa," ujar Arya.
Namun saat pulang, Erick Thohir baru mengetahui bahwa perusahaan-perusahaan yang dipegang oleh direksi tersebut mengalami kerugian semuanya.
"Ketika pulang, Pak Erick tu lihat ini kan direktur, direktur ini, dia cek rugi semua itu," lanjut Erick Thohir.
Mendengar itu, presenter Budiman lantas mengajak seisi studio untuk melihat data perusahaan BUMN yang merugi pada 2018.
Dari data yang dimunculkan, sejumlah perusahaan BUMN merugi ratusan miliar hingga belasan triliun.
Perusahaan-perusahaan yang merugi di antaranya, Asuransi Jiwasraya, Perum Bulog, hingga PT PAL.
Arya menegaskan bahwa kerugian dalam data yang ditampilkan di Kompas TV itu masih kurang.
Ada peningkatan kerugian di perusahaan-perusahaan tersebut.
"15,8 triliun," ujar Budiman
"Lebih itu. Lebih. Hampir 20, hampir 30 triliun," tegas Arya.
"Data per akhir 2018 karena sekarang ini sudah lebih tinggi ya? Asuransi Jiwasraya 15.8 triliun," tanya Budiman lagi.