Kabinet Jokowi

Bukan Pertamina atau PLN, Said Didu Sebut Ahok Cocok Pimpin Perusahaan Ini: Kalau Ketukar, Masalah

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Said Didu, Mantan Sekretaris Kementrian BUMN

Lantas, Said Didu menjelaskan maksud ucapannya tersebut.

Ia memberikan contoh perbedaan karakter yang selayaknya dimiliki oleh komisaris hotel dengan komisaris pelabuhan. 

"Komisaris hotel itu harus banyak senyum, komisaris pelabuhan harus tidak banyak senyum, kalau ini ketukar bisa masalah," terang Said Didu.

"Karena karakternya jangan sampai orang pelabuhan yang harus muka masam di hotel maka tamu lari semua, (begitu juga) sebaliknya."

Menanggapi pernyataan Said Didu itu, Presenter Aiman Wicaksono lantas menanyakan tentang perusahaan yang sesuai dengan karakter Ahok.

"Jadi maksud Anda Ahok ini lebih cocok jadi komisaris pelabuhan?," tanya Aiman.

Lantas, Said Didu pun menyampaikan pendapatnya.

"Kalau saya ditanya, kan enggak mungkin ditanya kan," ucap Said Didu.

"Usulkan aja, nanti Bang Arya yang bisa bisiki Pak Menteri," sahut Politisi Partai Golkar, Andre Rosiade.

"Sampaikan aja bang, akan saya tangkap dengan baik," ucap Arya Sinulingga.

Menurut Said Didu, Ahok lebih pantas memimpin perusahaan BUMN yang memiliki penugasan pemerintah yang lebih tinggi.

Tanggapi Penunjukan Ahok Jadi Pimpinan BUMN, Said Didu Soroti Gaya Kepemimpinan: Yakin Enggak Lolos

Soal Wacana Ahok Jadi Pejabat BUMN, Rizal Ramli: Pak Jokowi Cari Masalah Baru

Misalnya, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pelayanan.

"Usulan saya Pak Ahok itu kira-kira karakternya akan ada manfaatnya jika ditempatkan di BUMN yang bobot penugasan pemerintahnya lebih tinggi dari bobot korporasinya," terang Said Didu.

"Contohnya apa bang?," tanya Andre Rosiade.

"Tadi pelayanan publik macam-macam,' jawab Said Didu.

Halaman
1234