TRIBUNWOW.COM - Anggota DPRD DKI Fraksi PKS M Arifin menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal polemik APBD DKI Jakarta 2020.
Ia menyindir kekosongan kursi wakil gubernur adalah penyebab munculnya data-data kejanggalan anggaran seperti lem Aibon Rp 82 miliar.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Jumat (15/11/2019), Arifin menjelaskan waktu kursi Wakil Gubernur masih diisi oleh Sandiaga Uno tidak ada keributan soal anggaran.
"Waktu masih ada Pak Sandiaga Uno enggak ada kegaduhan seperti ini," jelas Arifin.
Arifin mengatakan saat Sandiaga Uno masih mengisi kursi wakil gubernur DKI, semua proses berjalan lancar.
Termasuk proses penganggaran di DKI Jakarta.
"Semua berjalan lancar," jelas Arifin.
"Proses anggaran berjalan dengan baik," tambahnya.
Arifin kemudian mengatakan pada periode yang lalu, Jakarta mendapat penilaian yang baik dari BPK.
Ia mengatakan DKI mendapat peniliaian wajar tanpa pengecualian dari BPK
"Bahkan selama dua tahun berturut-turut, BPK memberikan penilaian kepada DKI wajar tanpa pengecualian," kata Arifin.
Pengamat politik Ujang Komarudin memberikan pernyataan serupa terhadap langkah Anies Baswedan di DKI Jakarta.
Ujang menyebut Anies Baswedan saat ini bertindak sendirian.
"Agak one man show," jelas Ujang.
"Bekerja sepertinya sendirian," tambahnya.
• Anggaran Lem Aibon DKI Tuai Kritikan, Anies Baswedan Sampaikan Terima Kasih: Yang Suka Nyerang Kikuk