Ia disebut sebagai operator administrasi kesiswaan pendataan siswa.
"Bisa disebut operator administrasi kesiswaan, IT pendataan siswa, dia yang mengolahnya, ada daftar siswa dan daftar guru dia yang memasukannya," kata Agus.
• Detik-detik Pelaku Bom Bunuh Diri Masuk ke Polrestabes Medan, Mengaku Ingin Membuat SKCK
Ia mengatakan, pihak sekolah cukup kaget juga menerima informasi DS diamankan Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat jaringan teroris, karena DS dikenal sebagai pribadi pendiam dan cukup rajin.
"Jadi kaget, kami hanya kedatangan pihak Kapolsek untuk mengabarkan DS ditangkap," katanya.
Agus mengatakan, DS sudah bekerja selama dua tahun, mengelola data dan tak bersentuhan dengan anak siswa.
DS hanya bersentuhan dengan data. Saat bekerja, ia bisa berada di depan komputer hingga sore hari.
"Dia memang alumni di sini sempat melanjutkan ke SMK lalu bekerja lagi di sini, terus terang kalau soal IT dia lebih unggul," kata Agus.
DK sempat membentak polwan
Ure mengatakan, DK sempat membentak anggota polisi dan berdebat di dalam kamar kontrakan dengan Polwan dan anggota Densus 88.
"Dia sempat membentak, saya melihat tak ada rasa takut dari raut wajahnya," kata Ure.
Ure mendapat keterangan bahwa sang suami DS (24) sudah ditangkap terlebih dahulu.
"Polisi bilang tadi ke sini mau mengamankan istrinya, kalau suaminya sudah ditangkap," kata Ure.
Ure mengatakan polisi yang datang ada yang berseragam dan ada yang memakai baju preman.
• Politisi PAN Buka Suara soal Aksi Bom di Polrestabes Medan, Singgung Pilpres 2019: Ada Ketidakadilan
"Tadi sampai di luar kontrakan juga sempat berdebat dan masih terlihat tak ada rasa takut, ia melawan dengan kata kata awas kalau tak terbukti, awas kalau tak terbukti, itu kata-kata yang saya ingat," ujar Ure.
Ure mendengar kata-kata lain dari sang perempuan diujung debat yakni perkataan seperti bertanya "Apa buktinya saya bawa bom," ujar sang perempuan dikutip Ure.