TRIBUNWOW.COM - Akses jalan menuju Dusun Benteng Sengga, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba cukup sulit.
Untuk menuju ke dusun tersebut, warga harus jalan kaki berjam-jam melewati hutan, lereng gunug dan melalui sungai yang cukup besar.
Dusun tersebut berjarak sekitar 1,5 jam lebih dari Kota Bulukumba.
Jalan rintisan yang digali Samsul selama 10 tahun(Dok. Pemprov Sulsel)
• Kisah Inspiratif Pemulung Pemilik Warung Makan Dibayar Pakai Sampah hingga Bisa Biayai Kuliah Anak
Tidak ada kendaraan baik roda dua ataupun doda empat yang bisa menembus dusun tersebut.
Namun saat ini akses jalan dusun tersebut telah dibuka oleh Samsul warga dusun tersebut.
“Dari kota Kabupaten Bulukumba, perjalanan menggunakan kendaraan sekitar 1 jam 30 menit untuk bisa sampai ke kampung Pak Samsul," kata Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/11/2019).
"Sekarang kan sudah bisa dilalui kendaraan, setelah Pak Samsul menggali gunung meski jalannya terjal."
"Sebelumnya, warga harus berjalan kaki melalui sungai besar dan memanjati gunung serta melewati hutan-hutan."
"Tapi, Pak Samsul pun sudah membuka akses jalan baru dan membuat jembatan seadanya,” sambungnya.
Selama 10 tahun, kakek Samsul menggali jalan menuju dusunnya seorang diri menggunakan linggis.
Samsul mengikis dan memotong pinggir gunung yang terjal agar bisa dilalui warga. Bukan hanya itu.
Ia juga membuat jembatan sederhana yang melintas di atas sungai.
"Saya menggali jalan dengan menggunakan linggis, niat untuk membantu masyarakat, dengan membuka jalan, tanpa harus melewati hutan dan berputar jauh," ujar Samsul, Sabtu (9/11/2019).
Dengan dibukanya akses jalan rintisan oleh samsul, dusun yang memiliki penduduk sekitar 100 orang tersebut tidak lagi terisolir.
Kendaraan pun sekarang bisa langsung tembus ke dusun yang memiliki 10 rumah tersebut.
• Kisah Suhendri Kakek 78 Tahun, Tolak Rp 10 M demi Jaga Hutan: Saya Siapkan Oksigen bagi Warga Kota
Wagub Sulsel janji perbaiki jalan
Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi yang telah dilakukan Samsul. Ia mengatakan Samsul adalah pejuang rintisan jalan.
"Beliau sudah 10 tahun menggali akses jalan dengan linggis, dan alhamdulillah sudah tembus dan bisa dilewati. Dengan keyakinan jalan ini akan tembus, ia terus semangat membuka jalan," jelas Andi Sudirman Sulaiman.
Rencananya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kodam setempat akan bekerja sama untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bersama Bapak Dandim, akan diskusikan bagaimana perencanaan jalan ini agar dapat di akses," kata Andi.
"Pemprov Sulsel dan Kodam akan bekerja sama dengan seluruh organisasi vertikal."
"Terima kasih kepada Pak Dandim dan anggota Kodim bersama masyarakat telah membangun jembatan. "
"Insya Allah kami dari Provinsi akan terus melihat kembali jalur terisolir, di dalam wilayah ini memang ada penduduk sekitar kurang lebih 100 orang," sambungnya.
Saat ini Wagub Sulsel telah memberikan bantuan berupa alat berat yang digunakan untuk memperbaiki jalan rintisan. Bantuan lain yang diberikan adalah bahan untuk pembuatan jembatan sementara.
“Bantuan langsung ini berupa alat berat dan bahan-bahan jembatan sementara."
"Sekarang ada jembatan sementara dari bambu atas kerja keras semua masyarakat, dibantu Komandan Kodim setempat,” kata Wagub Sulsel.
Pembangunan jalan akan dilakukan secara bertahap dan saat ini masih dalam tahap perencanaan pemilihan rute.
• Kisah Mak Iyah, Nenek Berusia 100 Tahun Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Malu Minta-minta untuk Hidup
Menyisir kampung terisolasi
Seorang kakek bernama Samsul, selama 10 tahun mengikis gunung menggunakan linggis untuk membuat akses jalan di desanya yang berada di Dusun Benteng, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.(PEMPROV SULSEL)
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan masih banyak desa di wilayah Sulawesi Selatan yang masih terisolasi.
Bahkan, ada satu desa terisolasi di Kabupaten Barru yang punya bahasa sendiri.
“Di sana ada 38 orang yang menggunakan bahasa sendiri, bukan Bugis atau Makassar."
"Itu merupakan bahasa baru karena kami tidak mengerti,” kata Andi.
Ia melanjutkan, desa yang terisolasi di Kabupaten Barru itu memiliki pemandangan pegunungan nan indah.
“Ada jalan yang akan dirintis di daerah Parigi-Bungoro."
"Pemandangannya bagus sekali. Di sana ada pula kampung yang terisolasi,” kata Andi.
• Kisah Viral Penjual Cilok Cantik di Solo Bikin Pembeli Penasaran, Ini Sosoknya
Ia pun berjanji akan menyisir semua daerah yang terisolasi. Pihaknya akan membantu membuat jalan atau jembatan untuk daerah seperti itu.
Sementara itu, dalam kunjungan ke kampung Pak Samsul, Andi didampingi Komandan Kodim dan jajarannya.
Mereka berhasil sampai di sana setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit dari kota Kabupaten Bulukumba.
(Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya/Mikhael Gewati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Kakek Samsul Kikis Gunung dengan Linggis, Buka Akses Jalan Rintisan untuk 100 Warga", dan "Wagub Sulsel Janji Perbaiki Jalan yang Samsul Buat dengan Linggis Selama 10 Tahun"