Di sana ia menyampaikan rasa prihatinnya mengenai kejadian ini.
"Saya melihat ini adalah sesuatu hal yang tidak bisa saya terima," ujar Nadiem yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/11/2019).
Ia juga meminta berbagai pihak untuk ikut memastikan kejadian serupa tak terulang kembali.
"Harusnya kita melakukan hal yang lebih baik dari semua pihak, baik dari pusat hingga daerah untuk memeastikan hal ini tidak terjadi lagi," harapnya.
Nadiem berpendapat keamanan dari para murid dan guru yang harus diutamakan.
Tak hanya menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, Mendikbud juga mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kota Pasuruan.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan tertutup itu, dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Forum Komunikasi Daerah (Forkominda) dan juga pihak kepolisian.
• Ikuti Raker Perdana di Komisi X DPR, Nadiem Makarim: Maaf kalau Saya Sedikit Kaku dan Gugup
Nadiem sempat meminta untuk memperketat peraturan hukum terkait prosedur pengajuan renovasi pembangunan agar tidak terjadi penyelewengan wewenang dan dana.
Di kesempatan ini pula, Nadiem menyampaikan rasa duka citanya kepada para guru dan beberapa wali murid yang hadir di sana.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penurunan kualitas dari perencanaan gedung itu sendiri.
Sehingga kejadian ambruknya atap sekolah tidak terulang kembali.
Seusai kunjungan dari Pasuruan, Nadiem Makarim kembali ke Jakarta dan menggelar rapat terkait penanganan kasus ini.
Dilansir TribunWow, atap SDN Gentong Pasuruan roboh pada Selasa (5/11/2019) pagi.
Peristiwa yang terjadi pada saat jam belajar mengajar itu mengakibatkan dua orang tewas dan sejumlah murid terluka.
Dua korban tewas merupakan seorang guru dan murid yang berada di ruang kelas V A dan II B.