"Kedua, kami ingin memaparkan kepada PSSI bahwa Persebaya sudah berusaha menjalankan pertandingan secara maksimal dengan baik," ucap Candra.
"Artinya dengan melibatkan ribuan pasukan keamanan dan lain sebagainya. Itu kan salah satu upaya untuk memastikan supaya pertandingan berjalan baik," tambahnya.
Meskipun upaya yang dilakukan tetap berujung dengan kerusuhan.
Namun pihak yang bersangkutan sudah menjalankan seluruh standar kemanan dengan baik.
Selain itu Persebaya Surabaya juga berjanji untuk kedepannya hal serupa tak akan terulang kembali.
"Ketiga kami telah berkoordinasi dengan Pemkot dan dengan kepolisian. Kami menjamin bahwa ke depan tidak ada lagi kejadian serupa," papar Candra.
"Kemudian kami juga paparkan bahwa selama tiga tahun ini mulai Liga 2 2017 dan tahun lalu di 2018 Persebaya belum pernah mendapatkan sanksi seperti ini," imbuhnya.
• Gantikan Wolfgang Pikal di Persebaya Surabaya, Aji Santoso Perbaiki Ketajaman, Soroti David da Silva
Melalui beberapa poin tersebut manajemen Persebaya Surabaya mengajukan banding pada Komisi Banding PSSI.
Candra berharap sanksi kepada Persebaya Surabaya mendapatkan keringanan dari Komdis PSSI.
Harapan Persebaya Surabaya lebih terarah kepada meringankan hukuman yang diterima oleh Bonek Mania.
Persebaya Surabaya tak ingin menunggu hingga musim depan untuk mendapatkan dukungan dari Bonek Mania.
"Persebaya mendapat hukuman dan sanksi larangan bermain dengan penonton sampai akhir musim. Itu yang kami harap kebijaksanaan PSSI supaya dikurangi," harap Candra.
"Mudah-mudahan PSSI dan Komding menerima banding dari Persebaya," imbuhnya.
• Respons Persebaya Surabaya soal Sanksi Ratusan Juta dan Hukuman Berat dari Komdis PSSI: Memberatkan
Berikut hasil sidang Komdis PSSI pada 31 Oktober 2019:
1. Persebaya Surabaya