"Ketika saya telepon ke panitia, panitia cuma bilang 'Nanti ada penjelasan tertulis', tapi sampai saat ini penjelasan tertulis tidak diberikan."
Vijaya lantas menyebut tentang debat para caketum PSSI yang dibatalkan secara tiba-tiba.
Ia juga mengungkapkan tidak megetahui alasan pembatalan debat caketum PSSI itu.
"Pada saat kita mendaftar, dijelaskan ada agenda debat kandidat tanggal 31 Oktober (2019) dan rencananya disiarkan oleh televisi nasional supaya publik semua bisa menilai, visi dan misi semua kandidat," ujarnya.
"Tapi ini juga dibatalkan lagi oleh PSSI di depan voters supaya voters ini bisa memilih mana calon yang visi misinya dan programnya paling bagus."
Menurutnya, pembatalan tersebut cukup merugikan para caketum PSSI.
Sebab, tanpa debat tersebut para voters tidak bisa memilih caketum PSSI yang memiliki visi misi terbaik.
"Dengan dibatalkannya ini kan bagaimana voters bisa memilih calon-calon yang terbaik kalau tidak ada kesempatan memaparkan visi misi," ujarnya.
"Makanya saya bilang ini seperti ada silent operation gitu."
Vijaya menduga hal tersebut merupakan upaya pengurus PSSI untuk memenangkan satu di antara caketum.
"Ya mungkin memenangkan kandidat tertentu untuk tetap memertahankan dominasi kartel lama gitu loh, kan ini yang harus kita bongkar sama-sama," ujarnya.
• FIFA Sudah Pilih 6 dari 10 Stadion yang Diajukan oleh PSSI untuk Gelaran Piala Dunia U-20 2021
• Laga Lawan PSS Sleman Ricuh, Persebaya Kena Imbas: Mulai Ganti Rugi Stadion hingga Sanksi dari PSSI
Menanggapi pernyataan tersebut, Najwa Shihab selaku pembawa acara lantas memberikan pertanyaan.
"Oke, boleh tolong dibongkar malam ini, siapa kartel lamanya dan siapa kandidat yang mau dimenangkan?," tanya Najwa Shihab.
Najwa Shiha meminta Vijaya untuk menegaskan pernyataannya yang menduga adanya pihak yang sengaja akan dimenangkan sebagai ketua umum PSSI yang baru.
"Siapa? Tolong tunjuk kartel-kartel lama di PSSI dan siapa kartel itu maunya yang menang siapa?," imbuh Najwa Shihab.