Kabinet Jokowi

Retno Marsudi Terima Kunjungan Menlu Negara Asing Pertama di Periode Kedua Menjabat

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita (kiri) dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan)

Dua MoU tersebut berisi pertukaran informasi intelijen keuangan terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Maroko Nasser Bourita (Capture Instagram/@kemlu_ri)

Kemudian, Retno menyampaikan harapannya untuk tercapainya kedamaian di Timur Tengah melalui dialog.

"Indonesia ingin agar Timur Tengah menjadi kawasan yang damai, stabil dan sejahtera, dan berharap semua pihak, termasuk Maroko ikut berkontribusi dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, khususnya melalui dialog," kata Retno.

Wanita lulusan The Hague University tersebut turut membahas isu Palestina, dirinya mengatakan Two State Solution (beridirnya Israel dan Palestina sebagai negara independen) adalah satu-satunya solusi yang dapat membawa perdamaian di Timur Tengah.

AHY Tak Jadi Menteri, PDIP Sebut Tak Intervensi Jokowi dan Singgung Gerindra: Pertimbangan Strategis

Target Kementerian Luar Negeri

Retno Marsudi membahas target Kementerian Luar Negeri untuk lima tahun ke depan, seperti dikutip TribunWow.com dari unggahan kanal YouTube Kompas Tv, Selasa (22/10/2019).

Sebelum memaparkan target ke depannya, Retno membahas sekilas kinerja Kemenlu di periode sebelumnya.

Pada periode pertama, Retno memaparkan ada empat prioritas yang dikerjakan oleh Kemenlu.

Retno Marsudi paparkan target Kemlu untuk lima tahun ke depan (YouTube KOMPASTV)

"Lima tahun yang lalu kita sudah berupaya sekuat tenaga untuk empat prioritas yaitu, melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Indonesia (WNI), diplomasi ekonomi dan kontribusi kita untuk kawasan dan dunia internasional," ujar Retno seusai ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Kemudian, Retno menjelaskan untuk lima tahun ke depan, elemen-elemen tersebut akan tetap ada dalam kerja Kemenlu.

"Untuk lima tahun ke depan insyaallah, elemen-elemen itu tetap ada," tambahnya.

Ia menambahkan akan ada penguatan diplomasi ekonomi karena adanya amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat hal tersebut.

"Tetapi kita akan perkuat diplomasi ekonomi kita, karena ini adalah amanah pesan yang sudah disampaikan presiden dan dalam pidato beberapa kali presiden menyatakan diplomasi ekonomi akan terus diperkuat," kata Retno.

Menlu Kabinet Indonesia Maju tersebut menjelaskan diplomasi ekonomi adalah satu kesatuan dengan upaya reformasi dalam negeri yang dilakukan oleh Jokowi.

"Tentunya diplomasi ekonomi tidak bisa berjalan sendiri terpisah dengan upaya kita di dalam negeri untuk melakukan reformasi, banyak sekali reformasi yang akan dilakukan oleh presiden," tambah Retno.

Ruang Kabinet Terbatas, Jokowi Minta Maaf Tidak Semua Bisa Masuk Kabinet Indonesia Maju

Halaman
123