"Jadi gini kalau kabinet sudah terbentuk, suka-suka beberapa partai merasa dirinya 'Wah tapi kan tidak dapat sesuai yang diinginkan', padahal nanti kalau Anda telusuri ini dekatnya dengan siapa, lebih dari yang diinginkan," ujarnya.
"Ada juga beberapa 'Kami itu dapatnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan', tapi kemudian setelah ditelusuri 'Oh ternyata ini adiknya si ini, oh ini ternyata orang dekatnya ini', tidak masuk posnya gitu, tapi setelah digabung jumlahnya banyak."
• Mantan Bendahara TKN Jokowi-Maruf Amin Jadi Wakil Prabowo, Bagaimana Tanggapan sang Ketum Gerindra?
• Santri yang Pernah Ramal Prabowo Jadi Menteri Jokowi Sudah Keluar dari Pesantren, Begini Kisahnya
Ia lantas menyoroti tentang pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para menteri saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju.
Kala itu, Jokowi mengimbau para menteri untuk menjunjung tinggi visi misi presiden dan wakil presiden.
Terkait pernyataan itu, Effendi menyinggung keberadaan Prabowo dalam kabinet.
Diketahui, Prabowo merupakan rival Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu.
"Bisa juga karena ini betul-betul berwarna, dan jangan lupa ada juga dulu berkompetisi masuk ke dalam," kata Effendi.
"Tapi kan Pak Presiden kan sebetulnya sudah antisipasi dengan mengatakan 'Kalau soal pertahanan Pak Prabowo lebih tahu dari saya'."
Simak video selengkapnya berikut ini menit 5.21:
(TribunWow.com)