Terkini Daerah

Pengakuan Pembunuh PNS yang Jasadnya Dicor: Saya Habiskan Beli Minuman Keras untuk Lupakan Kejadian

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Aprianita (50) PNS Kementerian PU yang menjadi korban penculikan saat ditemukan di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Palembang, Jumat (25/10/2019).

TRIBUNWOW.COM - Satu di antara pembunuh PNS Kementerian PU Apriyanti bernama Ilyas mengaku hanya disuruh untuk membunuh korban.

Ilyas sendiri merupakan pembunuh bayaran Apriyanti yang jenazahnya sempat dicor oleh pelaku, Yudi dan Nopi.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Sumsel pada Minggu (27/10/2019), Ilyas disuruh oleh Yudi dan Nopi untuk mencekik korban.

• PNS di Palembang Dibunuh Lalu Dicor Semen, Keluarga: Mereka Sadis, Pantas Dihukum Mati

Ilyas mengaku mencekik Apriyanti dengan tali tambang hingga tewas.

"Tali tambang itu saya dapat dari Yudi. Dia yang langsung kasih dan minta saya untuk mencekik korban," kata Ilyas di Unit 1 Subdit III Jatanras, Mapolda Sumatera Selatan (Sumsel) pada Jumat (25/10/2019).

Menurut keterangan Ilyas, ia mengaku awalnya tidak tahu kalau akan diajak untuk membunuh seseorang.

Ia hanya diajak oleh paman Yudi, Nopi untuk bertemu dengan seseorang.

Ilyas mengatakan, dirinya kenal dengan Nopi lantaran sering nongkrong di dekat TPU Kandang Kawat.

Sedangkan, Nopi sehari-harinya bekerja sebagai tukang gali kubur.

"Saya kenal Nopi di kuburan kandang kawat. Soalnya dia kerja gali kubur Sedangkan saya sering nongkrong-nongkrong disana," jelas Ilyas.

Pria yang tinggal di jalan Rama Kasih III tak jauh dari TPU Kandang Kawat ini melanjutkan, dirinya dipaksa untuk membunuh Apriyanti.

Setelah mencekik Apriyanti dari belakang, korban kemudian tewas.

Selanjutnya, Ilyas mengaku tidak tahu ke mana Yudi dan Nopi membawa jenazah Apriyanti.

"Setelah saya cekik dari belakang, korban sudah tidak ada gerakan lagi. Kemudian saya diantar dengan mobil ke jalan Aryodila dan diturunkan disana. Selanjutnya Yudi dan Nopi pergi membawa jenazah. Saya tidak tahu mereka bawa kemana," jelas dia.

Kemudian, Ilyas mengaku mendapat Rp 4 juta setelah berhasil membunuh Apriyanti.

Halaman
123