TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo menegaskan pihaknya akan berada di luar pemerintahan (oposisi).
Drajad Wibowo menyebut hal tersebut tak hanya disebabkan karena PAN tidak mendapat jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, dari awal terbentuk PAN sebetulnya sudah memutuskan untuk beroposisi.
Dilansir TribunWow.com, hla tersebut disampaikan Drajad Wibowo dalam acara 'SAPA INDONESIA MALAN' yang diunggah kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (24/10/2019).
• Jokowi Beri Kenaikan Pangkat ke Terawan sebelum Dilantik Jadi Menteri Kesehatan
• Prabowo Jadi Menteri, Pengamat Singgung Pilpres 2019: Jokowi Beri Penghormatan Musuh yang Terluka
Drajad Wibowo menyebut keputusan PAN untuk beroposisi adalah keinginan sebagian besar anggotanya.
Ia menyebut sebagaian besar konstituen PAN tidak mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 lalu.
"PAN ini kan dalam namanya ada nama amanat, konstituen PAN bukan pemilih Pak Jokowi, mungkin 90 persen, jadi kita harus mengemban amanat dari konstituen," ucap Drajad.
"PAN sejak awal adalah partai reformis, yang memiliki pemikiran yang tajam dan kokoh yang berasal dari PAN. Jadi sudah saatnya PAN melakukan itu lagi."
Drajad menegaskan bahwa PAN tak hanya kali ini memutuskan untuk beroposisi.
Menurutnya, PAN sudah beroposisi sebanyak 2 kali.
"PAN ini bukan cuma sekali enggak berada di partai pendukung Jokowi," ucap Drajad.
"Dua kali, dan bukan cuma ikut tapi betul-betul bersaing, bertanding."
Drajad mengakui pada 2014 lalu PAN merapat di kubu koalisi Jokowi.
Namun, secara pribadi Drajad menyebut hal tersebut sebetulnya merupakan hal yang keliru.
"Ya itu bagi saya pribadi adalah hal yang kurang tepat, tapi itu sudah terjadi," kata Drajad.
Terkait Partai Gerindra yang kini merapat di kubu koalisi, Drajad menyebut PAN sama sekali tak keberatan.
Menurutnya, PAN juga tak merasa ditinggalkan oleh Gerindra.
Ia mengaku kini hubungan PAN dengan Gerindra masih sangat baik seusai partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu bergabung dalam koalisi.
"Enggak juga, hubungan dengan Gerindra tetap sangat bagus, tetap mesra," ucap Drajad.
Drajad lantas mengungkap sosok Prabowo Subianto yang dikenalnya.
"Saya tidak bisa cerita terlalu detail," kata Drajad.
"Tapi Mas Prabowo itu orang yang sangat memegang unggah-ungguh ya, sangat memegang disiplin dan segela macam."
Lebih lanjut Drajad menambahkan, PAN memaklumi keputusan Gerindra untuk masuk dalam koalisi.
"Jadi hubungan sangat bagus, kita tahu juga alasan kenapa beliau memilih masuk pertimbangannya apa, kepentingan nasional apa yang diperjuangkan," kata Drajad.
Menurutnya, PAN tak akan mempermalasahkan jika Gerindra memilih bergabung dalam koalisi.
"Karena kami dua parpol yang berbeda, jadi ya ketika memutuskan untuk memilih jalan yang berbeda ya enggak masalah," ujarnya.
• Alasan Jokowi Pilih Prabowo sebagai Menteri Pertahanan: Pengalaman Beliau Besar
• Direktur Amnesty International Tolak Prabowo Jadi Menhan terkait HAM: Harusnya Dihadapkan Pengadilan
Terkait keputusan tersebut, Drajad meminta masyarakat untuk melihat lima tahun ke depan apakah keputusan Gerindra masuk koalisi adalah hal yang tepat.
"Enggak ada masalah, jadi sejauh ini baik-baik saja dan saya juga di dalam berbagai komentar publik saya katakan time will tell lah," tutur Drajad.
"Apakah keputusan Mas Prabowo untuk masuk ini akan bermanfaat, baik bagi negara maupun partainya atau tidak," kata dia menambahkan.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 2.00:
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (25/10/2019), Jokowi menyampaikan alasannya terkait keptusannya memilih Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Jokowi mengaku ingin membbangun demokrasi gotong royong di Indonesia.
"Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," ucap Jokowi, Kamis (24/10/2019).
Dalam konstitusi di Indonesia, Jokowi menyebut tak ada istilah oposisi.
Untuk itu lah Jokowi memutuskan menjadikan mantan rivalnya di Pilpres 2019 lalu itu sebagai Menteri Pertahanan.
Ia mengaku mempertimbangkan pengalaman Prabowo dalam dunia TNI selama ini.
"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," kata dia. (TribunWow.com)