Kabinet Jokowi

Sayangkan Dua Kubu yang Bersaing di Pemilu tapi Ujungnya Bersatu, PKS: Mending Uangnya Dibagikan

Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi

Selain itu, Aboe Bakar menyebut tidak bisa memberikan penilaian mengenai mana lawan baik, mana yang tidak.

"Jadi PKS ini lihat partai-partai enggak ada cerita atau kalau lawan politikus tidak baik," ucap Aboe Bakar.

Ia menyebut akan memberikan penilaian sesuai dengan hal yang terjadi.

Sehingga PKS akan memberikan pujian atau kritik yang sesuai.

"Kita sama-sama saja, artinya kalau baik kita katakan baik, kalau buruk kita katakan buruk," ucap Aboe Bakar.

Selain itu, ia juga terlihat kecewa atas pilihan Gerindra yang berkoalisi dengan Jokowi.

Hal itu membuatnya menilai pemilu yang sudah terjadi menjadi sia-sia.

Presiden PKS Sebut Prabowo Gabung Pemerintahan agar Bisa Berikan Konstribusi Lebih Baik Lagi

"Tetapi ternyata kalau kita sekarang setelah pemilu akhirnya bersatu juga, rasanya sebenarnya kita bagi-bagi duit saja kemarin ya," ucap Aboe Bakar.

Ia juga menyebut bahwa dana yang habis untuk kampanye atau proses pemilu bisa dibagikan kepada beberapa partai.

Bahkan disebutkannya ada banyak korban dari Pemilu 2019 lalu.

"Bagi-bagi, ini buat partai. Enggak usah repot-repot pemilu, mati banyak sampai 600 sampai berapa itu 700, yang luka-luka yang begini dan sebagainya," ucap Aboe Bakar.

Lihat video pada menit ke-5:11:

Tidak Dapat Jatah Kursi Menteri di Kabinet Indonesia Maju, PKS: Kita Sadar Kalah

Dari semua partai yang ada di Kabinet Indonesia Maju, tidak ada nama PKS.

PKS diketahui menolak saat mendapat undangan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (24/10/2019), Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut bahwa partainya akan menjadi oposisi.

Halaman
123