Aboe kemudian menyinggung nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
"Cuma yang paling menarik Nadiem, ini nanti ceritanya apa ujung-ujungnya ke pendidikan, tapi mungkin ada pembicaraan spesial dengan Pak Jokowi," ujar Aboe.
Terkait pernyataan Aboe tersebut, Najwa Shihab selaku pembawa acara lantas menanyakan pendapat Ketua DPP PKS itu tentang para menteri yang berasal dari partai politik.
"Saya tertarik ketika Anda bilang yang pasti profesional, jadi politisi itu memang tidak cocok sebetulnya ya jadi menteri?," tanya Najwa Shihab kepada Aboe.
Menjawab pertanyaan tersebut, Aboe menyebut jumlah politisi dalam susunan kabinet baru Jokowi.
"Enggak juga, belum tentu, sebab dari 21 persen yang profesional, berarti sisanya kan partai," ucap Aboe.
Ia lalu menyinggung nama politisi Partai NasDem, Johnny G Plate yang kini menjadi Menteri Komunikasi dan Infomatika.
Aboe menilai Johhny G PLate memiliki kualitas yang tak terlalu buruk untuk menjadi seorang menteri.
"Johnny G PLate itu enggak jelek-jelek amat, dia orang bagus, dia orang profesional," kata Aboe.
Lebih lanjut Aboe menyebut PKS tak selalu memandang lawan partai secara buruk.
Ia menyatakan PKS selalu memberikan penilaian berdasarkan kenyataan yang ada.
"Jadi PKS ini melihat partai-partai enggak ada cerita atau kalau lawan politik tidak baik, enggak, kita sama-sama saja," ucap Aboe.
"Artinya kalau baik kita katakan baik, kalau buruk kita katakan buruk."
• Media Asing Soroti Prabowo yang Jabat Menteri Jokowi, Sebut Indonesia Marah hingga Musuh Jadi Sekutu
• Prabowo jadi Menteri Jokowi, Arief Puyuono Singgung soal Garis Tangan Buat Najwa Shihab Tertawa
Terkait susunan kabinet, Aboe lalu menyinggung tentang Pilpres 2019 lalu.
"Tetapi ternyata kalau kita sekarang setelah pemilu akhirnya bersatu juga, rasanya sebenarnya kita bagi-bagi duit aja kemarin ya," kata Aboe.