Kabinet Jokowi

Alasan Jokowi Namai Kabinetnya 'Kabinet Indonesia Maju': Arahnya Lebih Dikerucutkan

Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato awal masa jabatan disela-sela acara Sidang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Masa Jabatan 2019-2024 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). Sidang Paripurna MPR dengan Agenda Tunggal Pengucapan Sumpah dan Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2019-2024. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik menteri Kabinet Kerja Jilid II pada Rabu (23/10/2019) pagi.

Diketahui bahwa Jokowi memberi nama kabinetnya di periode 2019-2024 ini sebagai 'Kabinet Indonesia Maju’.

Sedangkan pada periode sebelumnya, tepatnya lima tahun yang lalu, Jokowi memilih nama 'Kabinet Kerja' untuk jajaran menteri-menterinya.

Saat ditanya mengenai alasan memberi nama kabinetnya sebagai 'Kabinet Indonesia Maju’, Jokowi lantas memberikan penjelasan.

Menurutnya, nama itu diberikan lantaran menteri pada saat ini memiliki tugas yang lebih dikerucutkan lagi dari pada periode yang lalu.

Akui Ditawari Jadi Menteri Jokowi, Tri Rismaharini: Saya Selesaikan Surabaya Dulu

"Ini dalam lima tahun kemarin, kita kan kerja, kerja, kerja ini kan arahnya lebih dikerucutkan untuk mengantarkan Indonesia maju," ujuar Jokowi.

Selain itu Jokowi juga menjelaskan bahwa tidak ada target 100 untuk menteri-menterinya saat ini.

Seluruh menteri baru tersebut didorong untuk mengerjakan prioritas yang sudah ditetapkan.

"Enggak ada target 100 hari kita kan ini melanjutkan dari yang sebelumnya," ungkap Jokowi.

"Yang jelas kita ingin mengejar yang pertama yang berkaitan dengan devisit neraca perdagangan, devisit transaksi berjalan,"

"Kemudian membuka lapangan pekerjaan yang ini akan kita lakukan dengan menarik investasi sebanyak banyaknya," sambungnya.

Jokowi juga telah menyampaikan pesan-pesan penting saat bertemu dengan para menteri di Istana Negara pada Senin (21/10/2019) dan Selasa (22/10/2019).

Presiden Joko Widodo (Capture Youtube Kompastv)

"Saya sudah sampaikan kepada para menteri-menteri kemarin saat bertemu satu persatu bahwa reformasi birokrasi harus dilakukan secara konkret," jelas Jokowi.

"Hal-hal yang ruwet yang ribet, disederhanakan kemudian tentu saja prioritas utama kita lima tahu ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM)," lanjutnya.

Ia pun meminta agar semua yang berkaitan dengan pembangunan SDM dikerjakan secara bersama-sama agar hasilnya menjadi lebih baik.

Halaman
1234