"Dan itu akan dianggap sebagai aturan, dan kalau diteruskan, bahkan nantinya akan dijadikan seperti undang-undang, berdirinya di situ terus," ungkapnya.
Bagi Jokowi, hal tersebut sifatnya monoton sehingga harus didobrak.
Hal ini berkaitan dengan persoalan memajukan bangsa yang harus senantiasa berinovasi dan meningkatkan produktivitas.
"Ini yang namanya monoton dan rutinitas, sekali lagi, mendobrak rutinitas adalah satu hal, dan meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas kita," ujar Jokowi.
"Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil, hasil yang nyata," imbuhnya.
• Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Diberi Sambutan Khusus pada Pidato Jokowi, Begini Reaksi Keduanya
Dalam pidatonya, Jokowi mengawali dengan ungkapan cita-citanya untuk Indonesia di tahun 2045 kelak.
Jokowi mengistilahkan rakyat Indonesia sudah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah menuju kelas atas.
"Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045, satu abad Indonesia merdeka, mestinya insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah," ujar Jokowi.
Melalui proses kalkulasi, Jokowi memperkirakan pendapatan rakyat Indonesia menyentuh angka Rp 320 juta per kapita per tahun atau 27 juta per kapita per bulan.
"Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan, Rp 320 juta per kapita per tahun," kata Jokowi.
"Atau Rp 27 juta per kapita per bulan," imbuhnya.
"Itulah target kita, itulah target kita bersama."
Jokowi menargetkan Indonesia sudah berada lima besar ekonomi dunia.
Mantan Wali Kota Solo ini juga berharap kemiskinan akan menurun drastis.
"Mimpi kita di tahun 2045, produk domestik bruto Indonesia mencapai 7 triliun USD," kata Jokowi.