Dalam pertemuan itu, menurutnya Jokowi hanya memberi sebuah pesan untuk tak membuang-buang anggaran.
"Ya kalau pak presiden selalu mengatakan apa yang kita buat ini uang APBN, kan tidak banyak, oleh karenanya harus didedikasikan pada titik-titik yang sangat vital," ujarnya.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 1.00:
• PKS Pilih Oposisi, Tolak Bertemu Presiden sebelum Pelantikan Jokowi-Maruf dan Kabinet Diumumkan
• Banyak Parpol Merapat ke Jokowi, Pengamat: Koalisi Belum Tentu Berujung Kursi Menteri
Arif Wibowo menyatakan Kabinet Kerja jilid II ini akan terdiri atas para menteri yang berasal dari partai politik dan non partai politik.
"Presiden juga sudah menyampaikan bahwa komposisi antara parpol dan non parpol yaitu non parpol 55 persen, yang parpol 45 persen," ucap Arif, dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (18/10/2019).
Menurutnya komposisis seperti itu lah yang diharapkan Jokowi.
"Itu kira-kira keinginan presiden untuk penyusunan kabinet seperti itu," kata Arif.
Ia menambahkan, menteri yang berasal dari parpol akan diutamakan berasal dari partai pengusung Jokowi-Ma'ruf.
"Siapa saja, tentu akan kembali pada satu etika yang mesti ditempuh terutama pada partai pendukung Pak Presiden dan Pak KH Ma'ruf Amin, secara khusus partai utama presiden PDI Perjuangan," ujar Arif.
Terkait menteri yang berasal dari PDIP, Arif menyebut hal itu merupakan wewenang Ketua Umum partai, Megawari Soekarnoputri. (TribunWow.com)