"Karena ini lagi seru ini pak, akhir-akhir ini kan peta koalisi lagi seru. Sakin serunya ini pak, di medsos, 'Beli 01 gratis 02 promo berlaku lima tahun'," ujar Najwa Shihab.
"Pak JK itu komentar bapak dong Pak 'Beli 01 dapat 02?," tambahnya.
"Ya sebenarnya dalam pemerintahan yang baik perlu ada keseimbangan, jadi artinya cek and balance," kata JK.
"Perlu ada oposisi yang soft," ujarnya.
"Jadi bukan oposisi namanya, tapi begitulah. Kalau semuanya bergabung dalam suatu box itu juga bisa pecah di dalam," papar JK.
"Jadi idealnya?," tanya Najwa Shihab.
"Tetap ada penyeimbang," sebut JK.
• Jelang Purnatugas, Jusuf Kalla Ungkap Momen Tak Terlupakan saat Jabat Wakil Presiden
Ditanya Najwa Shihab apakah yang kalah bergabung dengan yang menang hal yang biasa?
"Jadi yang kalah gabung yang menang itu biasa?," tanya Najwa Shihab.
"Biasa, dulu 2014 Golkar masuk yang kalah, dan PPP tapi kemudian bergabung bisa saja tergantung presidennya," jawabanya.
"Tapi dulu tidak ada kontestasinya sedemikian sengit Pak," ujar Najwa Shihab.
"Ya dulu karena koalisi hanya 40 persen jadi harus mayoritas maka ditambah 20 persen," jawab JK.
JK menuturkan semuanya kini tergantung Jokowi.
Ia kembali menegaskan bahwa perlu adanya penyeimbang.
"Penyeimbang cukup satu partai saja?," tanya Najwa Shihab.
"Anda pintar sekali menjebaknya," kata JK tak menjawabi pertanyaan Najwa Shihab.
Menurut JK keahlian Najwa Shihab yakni menjebak orang tanpa sadar.
"Itu keahlian Najwa bisa menjebak orang tanpa sadar."
Studio lantas ramai kembali dengan riuh tawa.
Lihat videonya dari menit awal 1.17:
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)