TRIBUNWOW.COM - Badariyah (54) meninggal dunia setelah dipulangkan dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, dari tayangan YouTube Official iNews, Badariyah sebenarnya mau dirawat inap karena masih lemas, Jumat (11/10/2019).
Akan tetapi pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan itu ditolak, lantaran dianggap tidak sedang dalam kondisi gawat darurat.
• BPJS Kesehatan Akhirnya Hapus Foto Joker dengan Narasi Orang Sakit Jiwa di Facebook setelah Disomasi
Sebelum meninggal, Badariyah mengeluh sakit perut dan di sekujur badannya.
Badariyah pun dibawa oleh kedua anaknya ke RSUD Kajen.
Dokter mengatakan kondisi badan Badariyah normal setelah melakukan pemeriksaan.
Meski dalam kondisi lemas dan masih sakit, Badariyah akhirnya dibawa pulang dan tidak diperiksa lebih lanjut.
Akan tetapi, pada malam harinya, Badariyah meninggal dunia.
• Sebut Iuran BPJS Kesehatan Naik Jalan Satu-satunya, Fahmi Idris Ungkit Diskon ke Rakyat 2016 Lalu
"Diperiksa katanya tensinya normal, gula darahnya juga normal, " kata Titik, anak korban.
"Terus cuma dikasih suntikan satu kali terus suruh pulang, lha saya komplain katanya 'Yasudah nanti tak kasih suntikan 2 kali lagi', terus disuntik."
"Habis itu saya disuruh pulang juga," sambungnya.
Titik mengatakan, saat dibawa pulang kondisi sang ibu pucat dan lemas.
"Sudah pucat, lemas, terus mengeluh, merintih," ungkapnya.
Tanggapan Pihak RS
Di sisi lain, pihak RSUD Kajen membantah telah melakukan penolakan terhadap pasien.
Direktur RSUD Kajen Amrozi Taufik mengatakan bahwa kondisi Badariyah normal, dan tidak masuk kondisi gawat darurat.
• Iuran Kelas I Diusulkan Naik Jadi Rp 5.000 per Hari, Dirut BPJS Kesehatan: Salah Besar kalau Beban
"Jadi di UGD itu ada SPOnya, jadi mereka semua bekerja atas dasar SPO itu," kata Amrozi.
Menurut Amrozi, apabila tidak ada kegawatan, pihaknya tidak bisa menerima pasien untuk rawat inap.
"Karena tempat kami terbatas," sambungnya.
Dikutip dari TribunJateng, Amrozi pun membeberkan hasil pemeriksaan medis pada Badariyah.
"Tidak ditolak. Data yang saya dapatkan dari teman rumah sakit, pasien datang jam 13.00 WIB," ungkapnya.
"Setelah diperiksa oleh dokter jaga IGD, tanda vital normal dan kadar gula normal," kata Direktur RSUD Kajen Amrozi Taufik, Senin, (7/10/2019).
"Kemudian, pasien datang lagi pada hari Sabtu dini hari, (5/10/2019) sekitar pukul 01.00 WIB, sudah dalam keadaan meninggal dunia," imbuhnya.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini:
(TribunWow.com)