Melainkan, kepentingan publik.
"Bukan, bukan, bukan soal kepuasan tapi soal bagaimana menyeret situasi ini pada titik rasionalitas yang paling tepat untuk kepentingan publik," kata Haris Azhar.
"Dan kecerdasan Pak Jokowi untuk menangkap aspirasi yang paling tepat untuk diambil," timbal Sultan Rivandi.
Menjawab ungkapan Haris Azhar, Ali Ngabalin lantas membahas larangan agama dalam mendesak seseorang,
"Itu sebabnya begini, ada dua hal yang dilarang dalam agama jangan menekan orang dalam membuat keputusan."
"Dan jangan tergesa-gesa mengambil suatu keputusan," tegas Ali Ngabalin.
• Arteria Dahlan Bongkar Isi Rapat Terakhir DPR terkait Perppu KPK: Kalau Bisa Direkam dan Diumbar
Saat mengatakan hal itu, Ali Ngabalin sampai berjalan menjauhi podium tempat ia mengungkapkan pendapatnya.
"Tapi kan begini, tadi," sela Sultan Rivandi.
Seakan tak peduli, Ali Ngabalin terus mempertahankan argumennya.
Latas belakang presiden dianggap menjadi alasan agar Jokowi tidak didesak untuk mengeluarkan keputusan secara cepat-cepat.
"Presiden ini orang Solo, orang Jawa, pelan-pelan culture-nya memang sudah begini, jangan ditekan-tekan, jangan ada tekanan," tegas Ali Ngabalin.
"Kita memberi masukan, kita memberi masukan," seru Sultan.
Sedangkan, Haris Azhar terlihat akan ingin menyela.
• Pernyataannya Dipotong Mahasiswa Sultan Rivandi saat Bahas UU KPK, Arteria Dahlan: Jangan Ketawa
Ia terlihat melambaikan tangannya.
Arteria Dahlan yang berada di situ justru terlihat diam saja.
Ia terlihat tenang melihat perdebatan tiga bintang tamu lainnya.
Kemudian, presenter acara menghentikan segmen untuk dilanjutkan pada iklan.
Lihat videonya mulai menit ke-7:17:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)