Buzzer Medsos

Hadir di ILC, Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi Ungkap Kesan Ini hingga Karni Ilyas Tertawa Keras

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi turut diundang dalam acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (8/10/2019).

TRIBUNWOW.COM - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi turut diundang dalam acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (8/10/2019).

Eko Kunthadi hadir ke ILC saat membahas masalah buzzer.

Menjadi bintang tamu, Eko Kunthadi mengaku sangat senang.

Sebut Buzzer Anti-pemerintah Alami Ketidakadilan, Dahnil Anzar: Terpeleset Sedikit Saja Ditangkap 

Ia bahkan terharu bisa masuk media televisi.

"Saya terharu juga akhirnya diundang masuk TV Bang Karni," ujar Eko.

Mendengar itu, Karni Ilyas sebagai pembawa acara tertawa cukup keras.

Lantas, Eko membeberkan alasan mengapa akhirnya ia bisa diundang ke acara ILC.

Ia merasa bisa masuk menjadi bintang tamu di acara ILC setelah majalah Tempo menyoroti masalah buzzer hingga ramai diperbincangkan.

"Luar biasa ini seorang aktivis atau katakanlah yang biasanya cuma main di handphone sekarang masuk TV mungkin salah satunya distimuli tulisan oleh Tempo," kata dia.

Eko kemudian berterimakasih dengan Pemimpin Redaksi Tempo, Budi Setyarso yang turut hadir dalam acara ILC.

"Pas Budi menulis soal buzzer dan buzzer ini menjadi hal yang luar biasa dan sekarang saya masuk TV, Alhamdulillah," ungkapnya.

Dahnil Anzar Sebut Ada Faktor Ekonomi yang Picu Munculnya Buzzer: Mereka pada Nganggur Bang

Namun, ia menilai opini soal yang ada di dalam majalah Tempo tidak benar.

"Saya melihat sebagai orang yang terbiasa katakanlah setiap hari berinteraksi dengan media sosial, tulisan Tempo ini menurut saya opini yang ditulis oleh orang yang enggak ngerti media sosial."

"Yang pertama ditulis bahwa buzzer minta ditertibkan, bagaimana caranya," kata Eko.

Menurutnya, buzzer yang ditulis agar ditertibkan bukanlah sesuatu yang mudah.

"Menertibkan buzzer, menertibkan orang banyak itu di media sosial bagaimana caranya?," katanya.

Bahkan, pemerintah dianggap juga tak akan bisa menertibkan buzzer.

"Pertama pemerintah tidak bisa menutup akun media sosial, yang bisa menutup akun itu adalah orang yang punya akun dan platformnya."

"Pemerintah bisa tutup platformnya, Facebook ditutup, Twitter ditutup tapi akun enggak bisa," jelas Eko.

Sentil Eko Kuntadhi soal Buzzer, Haikal Hassan: Bukan Mencerahkan Publik Bang, Ini Mencelakai Publik

Lihat videonya sejak menit awal:

Eko Kuntadhi Disentil Haikal Hassan soal Buzzer 

Di kesempatan yang sama, Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan juga banyak mengkritik tulisan-tulisan buzzer dan menyentil Eko Kuntadhi.

"Satu jam sebelum ke sini, saya coba print di rumah, ternyata segini bundelan yang perlu temen-temen ketahui sebuah contoh buzzer, ini random saja," kata Haikal sambil memamerkan setumpuk kertas.

Lantas, Haikal membacakan tulisan-tulisan yang telah dipegangnya tersebut.

"'Lewat aksi 212, 414 yang dianggap dijadikan momen angka asyik yang dimotori gerakan Islam radikal, GNPF MUI'. Dari mana radikalnya?," ucap Haikal.

Tak lupa, Haikal turut membacakan tulisan yang ditulis oleh relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ninoy Karundeng saat Pilpres 2019.

Ninoy Karundeng sendiri baru ramai diperbincangkan setelah mengaku pernah diculik.

"'Para penganut khalifah keluar kandang, kami bukan hewan'. Yang tulis Ninoy," kata Haikal.

"'Setelah Rizieq terasingkan diri sampai meninggal pun Indonesia enggak akan rugi' coba lihat," lanjut Haikal.

Lantas, Haikal turut membacakan tulisan yang dianggapnya sangat kejam.

"Ada yang lebih jahat lagi sekali ini, biar lebih tahu loh buzzer itu seperti apa, seperti ini."

"'Untuk menghancurkan, mendiskreditkan pemerintah, makar, teror, rampok, itu halal bagi mereka'. Ajaran siapa?," kata Haikal bertanya-tanya.

Haikal membantah bahwa kelompoknya ingin menguasai pemerintahan.

Padahal menurutnya, sudah banyak 'penjahat' di dalam institusi pemerintahan itu sendiri.

• Haikal Hassan Protes di ILC soal Video Ninoy Karundeng, Karni Ilyas Bela Diri: Tugas Saya Bawa Acara

"Coba lihat ikhwanul muslimin, wahabi, salafi, khilafah menguasai jagad kementerian dan pemerintah loh siapa yang menguasai? BUMN pun mereka berselingkuh dengan para mafia, koruptor, politikus, tanpa jiwa yang muaranya," kata dia.

Kemudian, ia turut menyindir buzzer yang datang ke ILC.

"Ini semua ditulis oleh temen-temen buzzer yang orangnya juga di sini soalnya," sindirnya disusul tawa penonton.

Lalu, Haikal membacakan artikel milik Eko Kuntadhi.

Ia menjelaskan, tulisan Eko Kuntadhi salah kaprah.

Tulisan itu mengatakan bahwa Tauhid tidak ada benderanya.

Sedangkan, menurut hadits bendera Tauhid itu memang adanya.'

Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan melayangkan protes ke presenter ILC Karni Ilyas perihal tayangan video pegiat media sosial Ninoy Karundeng. (Capture YouTube Talk Show tvOne)

 

• Dengar Jawaban Pegiat Media Sosial yang Dituduh jadi Buzzer Istana, Politisi Gerindra Tertawa

"Ini ada lagi, ini 'Bendera HTI bukan bendera Tauhid, bendera Tauhid, Tauhid enggak ada benderanya'. Ini bukan mencerahkan publik Bang Eko, ini mencelakai publik," seru Haikal.

Sehingga, Haikal meminta agar Eko Kuntadhi berhenti membawa masalah agama agar tak dipermalukan.

"Hadits nabi itu ada. Saran saya, bukan tokoh agama enggak usah bawa-bawa agama nanti dipermalukan," imbau Haikal

"Hadits soalnya, jangan, jangan sekali-sekali lagi dilakukan," imbuhnya.

Lihat videonya mulai menit ke- 3:30:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)