Buzzer Medsos

Budi Setyarso Beri Penjelasan yang Selalu Dibantah, Ali Ngabalin: Terlalu Pintar Memutar Lidah

Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wartawan senior Budi Setyarso saat berada di ILC, Selasa (8/10/2019) malam.

TRIBUNWOW.COM - Wartawan senior yang juga pemred Koran Tempo, Budi Setyarso memberikan penjelasan mengenai cover majalah Tempo yang menunjukan wajah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Belum selesai menjelaskan, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin langsung memotong pembicaraan dan menyatakan tidak terima.

Perdebatan keduanya terjadi di acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne.

Sebagai pemred Tempo, Budi Setyarso mencoba memberikan penjelasan mengenai cover yang dimuat.

Pemred Tempo Budi Setyarso beri penjelasan mengenai buzzer dan cover pinokio. (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Haikal Hassan Geram dengan Buzzer karena Dianggap Sering Serang 212: Anies Baswedan Salah Apa?

Budi Setyarso menjelaskan bahwa bentuk pinokio pada cover tersebut tidak ditujukan pada Jokowi.

"Saya koreksi cover yang tadi disebutkan tidak menampilkan Pak Jokowi pakai pinokio, tapi itu bayangan di belakangnya yang menyerupai pinokio," ucap Budi Setyarso, dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (8/10/2019).

Belum selesai menjelaskan, tiba-tiba Ali Ngabalin memberikan pernyataan yang tidak setuju dengan ucapan Budi Setyarso.

"Aduh janganlah berpandai-pandai bersilat lidah seperti begitu kawan. Terlalu pintar memutar lidah itu namanya Budi, tidak boleh begitu Budi," ucap Ali Ngabalin.

Budi Setyarso pun mengaku bersedia membuktikan pernyataannya mengenai sampul yang diterbitkan Tempo.

"Kan boleh ditampilkan fotonya," ucap Budi Setyarso.

Ali Ngabalin yang masih tidak terima kembali menyanggah pernyataan dari Budi Setyarso.

Beberkan Adanya Penelitian soal Buzzer, Budi Setyarso Sebut Semua Ada Industrinya

"Iya tapi kau bikin hidung ponokio, pinekie itu bagaimana caranya. Masak lagi kau bilang itu bayangan Bud, jangan begitu dong," ucap Ali Ngabalin.

"Ya memang bayangannya," ucap Budi Setyarso membenarkan pernyatannya.

Perdebatan keduanya membuat host Karni Ilyas harus memberikan peringatan.

"Ya udah biar dia jelasin," ucap Karni Ilyas.

Budi Setyarso pun melanjutkan penjelasannya keduanya mengenai buzzer yang menjadi pembahasan pada artikel terbitan Tempo.

"Yang kedua, saya tentang kaitan antara satu buzzer dengan pemerintah, ini pendukung Pak Jokowi bukan Pak Jokowi," ucap Budi Setyarso.

Bahkan untuk memperkuat penjelasannya, Budi Setyarso mengutip pernyataan dari Kepala Staf Khusus Presiden,  Moeldoko.

"Yang kedua saya mau mengutip pernyataan Bapak Kepala Staf Kepresidenan, atasannya Pak Ngabalin, Pak Moeldoko," ucap Budi Setyarso.

Belum selesai berbicara, tiba-tiba Ali Ngabalin emosi dan memotong ucapan Budi Setyarso.

Vasco Ruseimy Sebut Buzzer Oposisi Kini Takut Sampaikan Kritik: Soalnya Banyak yang Dipenjara 

"Saya punya kepala staf, jangan ragu-ragu sebut. Saya punya kepala staf, kantor staf presiden Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko. Lengkap jangan ragu-ragu," ucap Ali Ngabalin.

Karni Ilyas pun kembali menegur Ali Ngabalin yang beberapa kali memotong pembicaraan dari Budi Setyarso.

"Jangan dipotong terus kapan selesainya," ucap Karni Ilyas.

Ali Ngabalin pun tetap bersiaga dengan mikrofon yang terus diposisikan untuk berbicara.

Budi Setyarso pun kembali menjelaskan dengan memberikan kutipan dari media selain Tempo.

"Ok saya mengutip bukan dari Tempo, biar tidak ada buyes. Ini saya mengutip dari CNN Indonesia," ucap Budi Setyarso.

"Di situ disebutkan Kepala Kepresidenan Moeldoko mengatakan aktifitas para buzzer atau pendengung-pendengung Presiden Jokowi saat ini, justru merugikan presiden terpilih periode 2019-2024 itu. Ia mengimbau para pendukung Jokowi untuk menyebarkan informasi yang positif di media sosial," ujar Budi Setyarso menirukan ucapan Moeldoko.

Budi Setyarso pun menyebut bahwa artikel yang ditulis oleh Tempo, tidak berbeda dengan pernyataan dari Moeldoko.

Sebut Buzzer Bisa Jadi Influencer, Analis Media Sosial Singgung Follower dan Tanggapan Warganet

"Ini saya, statement dari Pak Moeldoko. Betul ada statement dari Pak Moeldoko, tidak ada sama sekali yang berbeda dengan statement di opini Tempo," ucap Budi Setyarso.

Ia pun mengaku bahwa melalui artikel di Tempo, diharapkan Jokowi mampu mengatur para pendukungnya.

"Memang kita berharap Pak Jokowi menertibkan pendukung," ujar Budi Setyarso.

Budi Setyarso juga menegaskan bahwa dirinya dan Tempo tidak meminta Jokowi untuk menertipkan akun media sosial.

"Bukan menertibkan media sosial, karena media sosial adalah hak setiap orang untuk menyampaikan aspirasi politiknya, aspirasi apapun selama tidak melanggar hukum itu dijamin oleh konstitusi kita," ujar Budi Setyarso.

Lihat video pada menit ke-0:19:

(TribunWow.com/Ami)