Terkini Daerah
Diculik dari Rumah sang Nenek, Wanita 17 Tahun Asal Cianjur Diperkosa 3 Pria secara Bergilir
AL (17), wanita asal Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diculik selama empat hari dan diperkosa oleh tiga pria secara bergilir.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - AL (17), wanita asal Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diculik selama empat hari dan diperkosa oleh tiga pria secara bergilir.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Senin (7/10/2019), AL diculik saat sedang terlelap tidur di rumah sang nenek yang berada di Kecamatan Cibinong, Bogor, pada Rabu (2/10/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.
AL diculik selama 4 hari oleh tiga pria berinisial JR (54), AH (40), dan ED (40).

• Pria Ini Perkosa Istri Temannya, Korban Menjerit setelah Sadar Pelaku Ternyata Bukan sang Suami
• Kronologi Remaja 15 Tahun di Luwu Diperkosa Pemuda di Toilet, Nyaris Digilir Teman Pelaku
Mulanya, saat sedang tidur di rumah neneknya AL diculik oleh JR.
JR masuk ke kamar AL melalui jendela.
Ia menyekap AL hingga tak sadarkan diri dan membawanya ke wilayah Cianjur yang jaraknya 4 kilometer dari rumah nenek korban.
Penculik itu lantas membawa korban ke sebuah rumah yang berada di Gang Harapan, Keluarahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat.
Di sana, korban diperkosa oleh tiga pria itu secara bergiliran.
Korban tak bisa menolak saat diperkosa karena diancam akan dibunuh dengan menggunakan pisau.
"Korban tidak berdaya karena di bawah ancaman. Diancam akan dibunuh oleh pelaku jika menolak," ujar Wakapolres Cianjur, Kompol Jaka Mulyana, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (8/10/2019).
Setelah merudapaksa korban, para pelaku lantas berusaha menghilangkan jejak dengan membawanya ke Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Korban dipaksa menjadi untuk pembantu rumah tangga di sana.
Namun, sang calon majikan menolaknya karena menganggap korban tak waras.
"Namun, dikembalikan oleh calon majikannya di Jakarta karena korban seperti orang tidak waras, linglung," tutur Jaka.
Sang majikan menganggap korban tak waras karena sering melamun dan sulit diajak bicara.