Bocah Tewas Disiksa Pasangan Sejenis
Seusai Siksa Bocah 6 Tahun hingga Tewas, Perempuan LGBT Ini Kabur Tinggalkan Korban di Rumah Sakit
SA (23) seorang perempuan yang tega menyiksa bocah berusia 6 tahun, PT yang merupakan keponakan pasangan sejenisnya MS (17).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - SA (23) seorang perempuan yang tega menyiksa bocah berusia 6 tahun, PT yang merupakan keponakan pasangan sejenisnya MS (17).
Bocah enam tahun bernasib malang tersebut disiksa hingga tewas dengan luka pembekuan darah di otak.
SA yang saat itu tahu bocah enam tahun yang disiksanya tak sadarkan diri, membawanya ke puskesmas di Kelurahan Bentuas, Kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimatan Timur bersama MS.

• Kronologi Lengkap Bocah 6 Tahun Disiksa hingga Tewas oleh Pasangan Sejenis, Awalnya Diasuh ke Tante
Saat itu keadaan PT diharuskan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (2/10/2019), dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Rabu (2/10/2019).
Humas Rumah Sakit Abdul Wahab, Syahranie Arysia Andhina mengatakan kondisi korban saat itu kejang dan muntah.
"Saat di Puskesmas, kondisinya kejang dan muntah. Lalu dirujuk ke rumah sakit," ucap Syahranie.
Dijelaskan oleh Kapolsek Sanga-sanga Iptu Muhammad Afnan, saat korban ditangani tim medis IGD, SA pergi dan meninggalkan MS sendirian di rumah sakit.
Afnan mengatakan SA tidak bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya.
"Dia (pelaku) pergi tidak bertanggung jawab hingga me-non aktifkan handphone miliknya," jelas Muhammad Afnan.
Hingga korban hanya didampingi tantenya, MS.
Sedangkan perbuatan SA kemudian dilaporkan oleh Intan Nussidah (44), nenek PT ke polisi.
Polsek Sanga-Sanga lantas bergerak menangkap pelaku.
AKBP Anwar menuturkan pelaku diserahkan keluarga korban kepada polisi.
“Kami datangi ke rumah keluarganya tadi pagi, pihak keluarga menyerahkan kepada kami,” kata Afnan.
• Pengacara Orangtua yang Paksa Anaknya Mengemis di Aceh: Tidak Disiksa, Dirantai agar Mau Mengaji
Motif dalam penganiayaan ini, pelaku mengaku korban kerap bandel dan rewel.