Sayangnya, ketika korban mengikuti perintah dari oknum guru tersebut, korban pingsan dan jatuh di halaman sekolah.
"Saya tidak mengatakan kepada Mem kalau korban sudah mengeluh pusing," bebernya.
Katanya juga, ketika diputaran ke empat, korban jatuh pingsan dan wajanya terbentur di tanah.
"Kami langsung berhenti berlari dan mengatakan kepada Mem bahwa Fanly sudah pingsan," ucapnya.
5. Dibawa di 3 Rumah Sakit
Belum sampai 20 putaran Fanli langsung jatuh ke tanah.
Ia kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.
Awalnya di bawa di Rumah Sakit Auri, dan dari RS Auri korban dirujuk ke RSUP Kandou Manado, namun sayangnya nyawa korban tidak bisa tertolong.
Selanjutnya jasadnya di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
6. Sempat Diantar Ayahnya ke Sekolah
Joni Lahingide langsung syok kala mendengar kabar soal anakanya.
Padahal sebelum kejadia, ia yang mengantar anakanya ke sekolah.
"Padahal saya baru mengantarnya tadi pagi di sekolah dengan menggunakan sepeda motor," ujar Joni ke awak media saat dijumpai di rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Selasa (01/10/2019) tadi.
Dijelaskannya, sekitar pukul 06.50 Wita, dia mengantar korban ke sekolah, setelah itu dia pergi ke rumah.
"Saya baru mau makan, baru mengambil makanan, tiba-tiba teman dari Fanly datang ke rumah dan mengatakan bahwa Fanly mengalami kecelakaan di sekolah dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Auri," katanya.