TRIBUNWOW.COM - Karopenmas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan dalam pelantikan DPR, MPR dan DPD RI, Selasa (1/10/2019) akan diwaspadai gangguan aksi terorisme.
Diketahui pelantikan DPR, MPR dan DPD RI untuk periode tahun 2019-2024 akan terlaksana pada Selasa (1/10/2019) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Dedi menuturkan, dalam pengamanan DPR, MPR dan DPD RI, disebutkan ada sejumlah gangguan yang diantisipasi pihaknya.
• Ribuan Personel Dikerahkan saat Pelantikan Anggota DPR, Panglima TNI: Agar Demonstran Tak Bawa Batu
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Metrotvnews, Senin (30/9/2019), Dedi mengatakan pihaknya mewaspadai aksi gangguan terorisme.
"Untuk potensi gangguan, yang berpotensi utama itu adalah terorisme, karena ancaman terorisme itu sudah sangat nyata, dan kerusuhan di Sumatera Utara itu sudah masuk susupan," ujar Dedi yang dihubungi melalui telewicara.
Dirinya menyebut, pihaknya telah menangkap pelaku percobaan bunuh diri yang ditangkap di wilayah Jawa Tengah.
"Terhadap calon society bomber (bom bunuh diri) jadi dari Cad Jawa Barat yang ditangkap di wilayah Jawa Tengah, itu dia akan mempersiapkan amaliahnya," sebutnya.
"Sasaran dia adalah aparat kepolisian, cuma serangannya masih didalami," tambahnya.
• Imbau Demonstran Tak Berbuat Anarkis, Wiranto: Jangan Ganggu Pelantikan DPR RI, Itu Amanat Rakyat
Selain aksi terorisme, gangguan yang mungkin didapatkan pihaknya yakni aksi sabotase.
"Ada juga unsur sabotase, itu juga atensi kita, melakukan sabotase di fasilitas gedung DPR, itu juga harus diperkuat," kata Dedi.
"Kemudian aksi-aksi demo longmarch yang menutup jalan, itu juga kita antisipasi, kemudian demo-demo yang mengarah pada tindakan anarkis, pengerusakan pembakaran, kepada aparat, kemudian merusak terhadap fasilitas publik itu tetap kita menjadi fokus utama," paparnya.
Polisi juga akan mengamankan pelantikan DPR RI dari aksi pengadangan yang bisa dilakukan oknum maupun perusuh.
"Dan juga kegiatan sifatnya pengadangan dan juga konvoi, sweeping-sweeping yang dilakukan oleh oknum tertentu dan juga perusuh, itu juga jadi atensi kita," ungkapnya.
Mengenai isu akan adanya aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar, polisi mengatakan akan mengamankan jalan aksi dari oknum provokator.
"Kita selalu mengimbau dan berkomunikasi. Insya Allah kalau adik mahasiswa dan pelajar akan demo, itu kalau murni melakukan aspirasinya pasti damai."
"Tapi, yang kita khawatirkan oknum tertentu. Mereka akan terprovokasi dengan skenario yang dibuat oleh perusuh-perusuh itu. Yang memprovokasi mereka sehingga mereka terpancing untuk melakukan tindakan anarkis," kata Dedi.
"Dengan memakai bom molotov, tongkat kepada aparat keamanan, yang bisa melukai, mencederai dan bisa mengakibatkan fatal bagi aparat itu harus diantipasi secara maksimal," pungkasnya.
Lihat videonya dari menit ke 4.58:
Sedangkan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga melakukan persiapan dalam rangka pelantikan para wakil rakyat, Selasa (1/10/2019).
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto mengatakan, akses menuju Kompleks Parlemen Senayan ditutup, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (1/10/2019).
Priyanto menyebut pengalihan arus lalu lintas diberlakukan secara situasional.
Berikut pengalihan arus lalu lintas di sekitar Kompleks Parlemen Senayan:
1. Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR-MPR dari arah Semanggi ke Slipi ditutup.
2. Arus lalu lintas dari Semanggi ke Slipi dibelokkan ke Jalan Gerbang Pemuda.
3. Jalan Gerbang Pemuda sisi barat dan Jalan Gelora ditutup.
4. Arus lalu lintas dari Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan Asia Afrika dialihkan ke arah selatan.
• Daftar 5 Anggota DPR yang Tinggalkan Senayan, Fahri Hamzah hingga Keponakan Prabowo Subianto
Sedangkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan pihaknya akan mnengerahkan ribuan personel untuk menjaga pelantikan DPR pada Selasa (1/9/2019).
Sebagai Panglima TNI, Hadi mengatakan akan mengerahkan 6.000 personel untuk menjaga keamanan di sekitar gedung DPR RI, Jakarta.
Tak hanya di sekitar gedung DPR RI, pihaknya juga akan memberikan pengamanan lebih untuk menjaga Istana Negara dan sentra-sentra ekonomi.
"Kami kerahkan 6.000 personel, untuk mempertebal di Gedung DPR/MPR RI saat pelantikan," ungkap Hadi, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (30/9/2019).
"Pengamanan di Gedung DPR/MPR kami pertebal agar tidak ada masyarakat yang masuk sembarangan," sambungnya.
Hadi menuturkan, di kawasan Palmerah kemanan akan lebih ditingkatkan lantaran kawasn itu dekat dengan stasiun yang aksesnya mudah dijangkau masyarakat umum.
"Kami perbanyak pasukan TNI/Polri agar masyarakat yang ingin melakukan unjuk rasa juga tidak membawa batu," terang Hadi.
"Kami awasi di sana. Kami halau mereka kalau ingin masuk ke Gedung DPR/MPR," imbuhnya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Atri Wahyu)