Pelantikan Anggota DPR MPR

Sosok Jialyka Maharani, Senator Termuda Berusia 22 Tahun yang Pimpin Sidang Pelantikan Anggota DPD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPD RI asal Provinsi Sumatera Selatan, Jialyka Maharani didaulat menjadi pimpinan sidang dalam sidang paripurna DPD RI yang digelar pada Selasa (1/10/2019) hari ini.

Selain menjadi pimpinan sidang, Jialyka juga didaulat sebagai pimpinan sementara DPD RI bersama Anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Sabam Sirait.

"Insya Allah saya besok (hari ini) yang memimpin sidang paripurna DPD RI bersama bapak Sabam Sirait."

"Mohon doa dan dukungannya," ungkap Jialyka usai pelaksanaan gladi resik pelantikan anggota DPD, DPR dan MPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Jialyka Maharani merupakan senator termuda di DPD RI lantaran baru berusia 22 tahun.

Dara kelahiran 20 September 1997 itu merupakan putri Bupati Ogan Ilir (OI), Ilyas Panji Alam .

Menurutnya, sebagai pemula, lolos ke Senayan adalah hal yang luar biasa.

"Ini prestasi luar biasa bagi saya, karena saya pemula kalau yang lain sudah bisa dibilang pahamlah dan senior, kalau saya masih junior," ujar dia.

Ini Catatan Kinerja DPR RI 2014-2019, dari Target RUU, Kasus Korupsi Dua Pimpinan, hingga RKUHP

Terpilih menjadi senator dari Provinsi Sumatera Selatan, Jialyka Maharani siap menjawab tantangan di dunia politik.

Lulusan Program Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu berhasil meraih simpati masyarakat dengan mengumpulkan 337.954 suara (data KPU).

Jialyka siap mewujudkan komitmen untuk memajukan generasi muda.

"Buat saya, ini merupakan prestasi luar biasa. Saya sadar sebagai pemula yang bersaing ketat dengan semua senior lama di dunia politik, pastinya akan menjadi tantangan terbesar."

"Saya mewakili suara milenial, yang juga prihatin dan ingin melakukan perbaikan bagi daerah kami dan tentu berdampak nasional nantinya," ujar Jialyka.

Ini Sumpah dan Janji yang Diucapkan Para Anggota DPR 2019-2024

Menurutnya, untuk bisa membuat perubahan, tidak mungkin bermain di luar arena. Ia harus berani terjun langsung ke dalam Senayan.

"Walau tidak mudah khususnya bagi saya pemain baru di bidang politik, tetapi berkat dukungan keluarga, teman-teman di organisasi dan para konstituen didaerah pemilihan justru mengubah pandangan saya."

Halaman
12