Sang ayah juga sempat mengantar Aga untuk mengikuti kegiatan itu.
Denny sudah berpesan agar anaknya tidak bertindak yang berbahaya.
"Kalau mau camping ya camping, tapi cari selamat saja. Jangan yang berbahaya-berbahaya," ujar Denny saat itu kepada Aga.
Diketahui, diksar diadakan di Desa Cikoak, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung sejak Rabu (25/9/2019)-Minggu (29/9/2019).
• 1 Mahasiswa Unila Tewas saat Diksar Mapala, 2 Peserta Lain Dirawat di Rumah Sakit
Ketika hari penjemputan, kedua orangtua Aga tak mendapat kabar apa pun dari buah hati mereka.
Saat itu Denny masih berpikir positif hingga di hari Minggu pukul 14.00 WIB ia mendapat telepon dari RS Bumi Waras.
Pihak rumah sakit menyebut Aga sedang dirawat di sana.
Setibanya di sana, pihak rumah sakit akhirnya membeberkan kondisi sebenarnya bahwa Aga sudah tiada.
Pihak rumah sakit menyebut Aga tiba di rumah sakit dalam kondisi tubuh yang sudah kaku.
Aga mengenakan kaus dalam dan celana pendek dengan badan penuh luka.
"Lihat kaki penuh dengan luka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," kata Denny.
Denny yang panik berusaha untuk membangunkan sang istri yang pingsan seketika.
Kini Aga sudah dimakamkan di TPU Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Lampung Senin (30/9/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
• 6 Fakta Cinta Segitiga Ratmiati, Hubungan Badan Berujung Maut hingga Temuan 9 Luka Pukulan Batu
Korban Lain Mengaku Dianiaya
Selain Aga, ada juga korban lain dalam diksar tersebut, di antaranya Muhammad Aldi Darmawan (18) yang mengaku dianiaya.