Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

UPDATE Demo Mahasiswa Hari Ini di Area Gedung DPR, Rekayasa Lalu Lintas hingga Solusi dari Pengamat

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa menyampaikan orasi di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sebanyak 20.500 personel gabungan disiapkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (10/6/2019) ((KOMPAS.com/Ryana Aryadita))

Jumlah personel pengamanan tersebut bertambah dibandingkan personel pengamanan pada aksi unjuk rasa yang digelar 24-25 September lalu.

Saat itu, diterjunkan 18.000 personel gabungan untuk mengamankan aksi.

"Jumlah (personel) cukup untuk pengamanan. 20.500 personel gabungan disiapkan," ujar Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Argo menyebut, ribuan mahasiswa diperkirakan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.

Aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

"Sementara seribuan (massa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI)," kata Argo.

4. Rekayasa Lalu Lintas

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

Polisi menerjunkan 232 personel untuk mengatur arus lalu lintas.

Akses jalan menuju gedung DPR RI telah ditutup menggunakan movable concrete barrier (MCB) atau beton pembatas, security barrier/kawat berduri, dan water barrier.

Oleh karena itu, pengendara motor dan mobil diimbau untuk tidak melewati kawasan Kompleks Parlemen Senayan, serta mencari jalur alternatif.

5. Pengamat Sarankan Presiden Kabulkan Tuntutan Mahasiswa

Presiden Jokowi disarankan untuk mengabulkan tuntutan mahasiswa. 

Hal ini setelah sebelumnya, mahasiswa menolak berdialog dengan Jokowi. 

Halaman
1234