Silwanus menuturkan, diusia yang tidak lagi muda biasanya sejumlah dokter tentunya menginginkan hidup yang nyaman.
"Itu luar biasa, beliau mau mengabdi di daerah yang sulit di usianya sekarang 53 tahun," ucap Silwanus.
Biasanya orang sudah meminta di kota, dia masih meminta untuk bertahan di daerah yang terisolir," lanjutnya.
Sementara itu, setelah insiden tewasnya sang dokter akibat kerusuhan, para petugas medis di Wamena diketahui mengungsi di rumah sakit daerah maupun di Kodam dan Polres.
• Rekannya Sibuk Soroti Kasus RKUHP, Glenn Fredly Kirim Pesan ke Jokowi soal Papua: Please Pak
Para petugas medis itu juga masih tetap memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Wamena.
Sementara itu, Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dan Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) meninta aparat keamanan serta pemerintahan pusat dan daerah dan untuk segera memulihkan kondisi di Wamena, dikutip dari Tribunnews.com.
Selain itu mereka juga memberikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya rekan mereka yang sama-sama bekerja di bidang kesehatan.
Meraka juga meminta seluruh pihak untuk memperlakukan para dokter dan petugas medis secara baik.
Sedangkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan pihaknya telah meminta pengawalan keamanan untuk para dokter dan tenaga medis di Wamena kepada TNI dan Polri lewat Kemendagri.
Mengenai adanya permintaan evaluasi untuk para dokter dan tenaga kesehatan, Nila F Moeloek menyebutkan bahwa hal itu belum bisa dilakukan.
• 2 Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB di Puncak Papua, Polisi Buru Pelaku
Nila F Moeloek menjelaskan dengan dilakukannhya hal tersebut pelayanan kesehatan di Wamena bisa mengalami ganguan.
(TribunWow.com/Desi Intan)