Terkini Daerah

Fakta Prada DP Divonis Penjara Seumur Hidup, Sempat Mengantuk dan Terdiam hingga Kakak Teriak

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prada Deri Pramana, terdakwa kasus mutilasi Vera Oktaria, menangis saat mendengarkan saksi keempat, kakaknya almarhum Vera pada sidang perdana yang dipimpin Hakim Ketua Letkol CHK M Khazim di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/8/2019). Sidang pertama ini selain terdakwa dihadirkan juga 7 saksi.

Tampak selama sidang berlangsung, Suhartini tegar saat mendengarkan pembacaan vonis terhadap Prada DP sampai selesai.

"Saya ingin dia mati," kata Suhartini, seusai menghadiri sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (26/9/2019).

Meskipun keinginannya tersebut belum terkabul, Suhartini mengaku cukup puas dengan hukuman seumur hidup yang diberikan hakim kepada Prada DP dan menghormati putusan tersebut.

"Kami terima putusan hakim. Dia (Prada DP) juga dipenjara sampai mati," ujar dia.

5. Pidana tambahan, Prada DP dipecat dari kesatuan

Prada DP seusai menjalani sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang saat digiring masuk ke mobil tahanan, Kamis (29/8/2019).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Selain divonis penjara seumur hidup, Prada DP juga dipecat dari satuan.

Hal itu diungkapkan hakim ketua saat sidang.

"Pidana tambahan terdakwa dipecat dari satuannya," ujar Khazim, saat membacakan putusan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Milier I-04 Palembang, Kamis (26/9/2019).

Prada DP dipecat karena telah melakukan pelanggaran berat dan mencoreng nama baik TNI.

Setelah tuntutan dibacakan, Prada DP melalui kuasa hukumnya menyatakan pikir-pikir atas vonis yang dijatuhkan hakim.

Sebelumnya diberitakan, Prada DP divonis penjara seumur hidup karena terbukti melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terhadap kekasihnya, Vera.

(Kompas.com/David Oliver Purba/Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Lengkap Prada DP Divonis Penjara Seumur Hidup, Terdiam Sejenak hingga Teriakan Sang Kakak"