Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Ungkap Pernah Selamatkan KPK, Moeldoko di Mata Najwa: KPK kalau Enggak Ada Moeldoko, Sudah Rata

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengapresiasi tindakan Mahasiswa

TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengklaim dirinya memiliki jasa yang besar kepada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Hal ini diungkapkannya saat menjawab pertanyaan dari Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar yang mempertanyakan bagaimana KPK di matanya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan keduanya saat menjadi narasumber dalam program 'Mata Najwa', yang diunggah channel YouTube Najwa Shihab, Rabu (25/9/2019).

Kala Moeldoko Panggil Ketua BEM UGM dengan Sebutan Bos saat Bahas Aksi Mahasiswa di Mata Najwa

Mulanya Moeldoko menuturkan bahwa saat dirinya menjadi panglima TNI, ia berjasa atas KPK.

"Saya ingin tegaskan ya, pada saat saya jadi panglima TNI, KPK, itu hari kalau enggak ada Moeldoko sudah rata itu," ujar Moeldoko.

Ia mengatakan saat itu ada situasi yang memaksa dirinya menyelamatkan KPK.

"Tapi karena saya panglima TNI, ada situasi yang harus saya selamatkan kepada KPK, KPK hadir sampai saat ini? Jadi jangan salah," paparnya.

"Pembelaan saya terhadap KPK itu tidak akan pernah bisa dilupakan oleh KPK itu," sebutnya.

Sedangkan sebelumnya, Moeldoko ditanyai oleh presenter Najwa Shihab mengenai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) akankah menemui mahasiswa, seusai aksi mahasiswa yang menuntut sejumlah RUU.

Moeldoko Sebut Demo Mahasiswa Nostalgia Saja, Najwa Shihab Kerutkan Dahi: Ada Kesan Merendahkan Ini?

Ia menyebut bahwa sebenarnya Jokowi sangat terbuka dengan tamu atau masukan.

"Pada dasarnya presiden begitu terbuka ya dengan masukan-masukan. Tradisi Pak Presiden biasa menerima siapapun di istana," ujar Moeldoko.

"Kemarin juga dari KPA ya yang memperjuangkan agraria, diterima oleh presiden dengan baik, Enggak ada masalah."

"Tapi saya juga punya pertemuan tadi malam dengan senior-senior ya, satu poin yang bagus, mungkin perlu kita geser area perjuangan."

Dirinya mengatakan para mahasiswa bisa dikunjungi para elite politik untuk berdiskusi.

"Untuk memperjuangkan teman-teman mahasiswa ini kita berkelahi di kampus, dalam konteks akademik untuk melihat RUU yang mana yang akan diperbaiki. Ayo kita bicarakan di kampus," kata Moeldoko.

Halaman
1234