TRIBUNWOW.COM - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menolak usulan dari perwakilan mahasiswa beberapa universitas untuk memperbaiki isi Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).
Melalui acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Yasonna Laoly memberikan pernyataan bahwa mahasiswa tak memahami isi RKUHP.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan Yasonna Laoly diungkapkan dalam unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/9/2019).
• Yasonna Laoly Jelaskan RKUHP Atur Kumpul Kebo tapi Tak Bahas LGBT: Lebih Mudah Buat KUHP di Belanda
• Disebut Bodoh oleh Yasonna Laoly, Dian Sastro: Kamu Boleh Memanggil Apapun, Tapi Kami Tak akan Diam
Menurut Yasonna Laoly, hal tersebut tidak mungkin terjadi lantaran revisi UU KPK sudah disahkan dan seharusnya digugat lewat MK.
Yasonna Laoly mengatakan kepada mahasiswa bahwa sebelum memberikan komentar alangkah baiknya memahami suatu isu permasalahan tersebut.
Selain itu, Yasonna Laoly mengomentari jawaban yang lontarkan para mahasiswa dan membandingkan dengan dirinya masih menjadi mahasiswa dulu.
"Itu yang pertama. Jadi kalau mau Perppu, kok pakai Perppu baru disahkan? Gugat di Mahkamah Konstitusi, that's the law, that's the contitutional law (itulah hukumnya, itulah hukum konstitusional)," ucap Yasonna Laoly.
"Yang kedua, saya mendengar adik-adik, saya juga aktivis masa mudanya, jadi kalau saya dulu mau berdebat, saya baca dulu itu barang sampai sejelas-jelasnya baru saya berdebat," sambungnya.
Yasonna Laoly kembali mengatakan agar para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum berdebat agar tidak membuat malu.
"Jadi itu adik-adik lain kali kalau mau berdebat, baca baik-baik, siapkan diri baik-baik, baru komentar," ujar Yasonna Laoly.
"Kalau tidak nanti mempermalukan diri sendiri," imbuhnya.
• Mahasiswa Debat dengan Yasonna Laoly di ILC, Karni Ilyas 2 Kali Imbau Ketua BEM UGM dan UI
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Yasonna Laoly sempat menyatakan bahwa dirinya enggan menerima usulan dari sejumlah pihak tentang yang meminta membatalkan dan menyusun ulang revisi KUHP.
"Untuk mengatakan, kamu ulang kembali ini, ah no way! Sampai lebaran kuda enggak akan jadi ini barang," kata Yasonna, Rabu (25/9/2019).
Yasonna Laoly juga menjelaskan bahwa untuk menyamakan pendapat dari berbagai daerah di Indonesia sangat tidak memungkinkan.
"Dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, sampai ke Papua sana berbeda kultur, berbeda budaya, berbeda persepsi. Maka, memaksakan itu seragam semua enggak bisa," ujar Yasonna.
• Ketua BEM UI Tak Bisa Bantah saat Yasonna Laoly Klaim Punya Bukti Fakta Lain Demo Mahasiswa di DPR