Rusuh di Papua

Hoaks Picu Kerusuhan di Wamena, Jokowi: Tiap Ada Kabar Dicek Dulu, Ini Bisa Ganggu Keamanan

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan masyarakat untuk mengecek kebenaran suatu kabar lantaran jika terlanjur terjadi kerusuhan maka bisa menganggu stabilitas keamanan,

Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang menyebut Jokowi ingin aparat bertindak dengan cara proporsional dan profesional.

Wamena dan Jayapura Rusuh, Gubernur Lukas Enembe Peringatkan Mahasiswa Papua: Hentikan Kejahatan

"Sudah, tadi sudah disampaikan pada saat pertemuan pertama ya. Intruksi presiden jelas, supaya diselesaikan dengan cara-cara proporsional dan profesional," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin siang.

Melalui Moeldoko, Jokowi mengimbau agar tak melakukan tindakan yang semakin memancing amarah massa yang nantinya terjadi hal yang tak diinginkan.

"Caranya jangan sampai penyelesaian itu membangun emosi yang pada akhirnya aparat melakukan tindakan yang tidak diinginkan," sambung Moeldoko.

Ditanya soal adanya korban luka-luka, Moeldoko menegaskan Jokowi tidak meminta aparat untuk melakukan tindakan represif atau menggunakan kekerasan.

Jokowi sudah meminta agar semua aparat mampu untuk menahan diri.

"Karena ini sangat berkaitan dengan apa yang terjadi di (sidang) PBB. Jadi jangan kita memunculkan situasi yang tidak bagus," pesan Moeldoko.

"Jadi semunya harus terkontrol dengan baik oleh aparat keamanan, dan tidak ada langkah yang eksesif, tetapi keamanan menjadi kebutuhan bersama," imbuhnya.

Hoaks Picu Kerusuhan di Wamena Papua, Rumah Warga Dibakar Massa: Kami Salah Apa?

Penyebab Kerusuhan di Wamena

Kerusuhan di Wamena disebabkan karena kabar hoaks yang menyebut ada seorang guru mengucap kata tak pantas bernada rasisme di sekolah.

Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja menyebut sempat ada kabar beredar guru mengucap kata-kata rasisme sejak minggu lalu.

Kata-kata rasisme itu disebut sebagai bentuk solidaritas untuk melakukan aksi kerusuhan.

"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujar Rudolf di Jayapura, Senin (23/9/2019).

Rudolf memastikan pihak kepolisian sudah mengonfirmasi dan menegaskan kabar itu tidak benar atau hoaks.

Guru yang disebut mengucap kalimat rasisme itu sudah ditanya dan membantahnya.

• Rusuh di Wamena, Kantor Bupati Jayawijaya Dibakar Massa

Halaman
123