TRIBUNWOW.COM - Ribuan warga di Kota Wamena, Papua, mengungsi hingga kekurangan makan akibat kerusuhan yang terjadi, Senin (23/9/2019).
Tak hanya menyebabkan warga mengungsi, kerusuhan di Wamena juga menimbulkan 16 korban tewas dan 65 terluka.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (23/9/2019), setidaknya ada 3.000 warga yang mengungsi di Markas Polres dan Kodim Jayawijaya.
• Panggil Panglima TNI dan Kapolri soal Rusuh di Wamena, Jokowi: Jangan Pakai Cara yang Buat Emosi
Meski kerusuhan sudah berhenti, namun warga masih takut kerusuhan susulan akan terjadi.
Sebagian warga yang mengungsi juga mengaku kehilangan rumah mereka akibat dibakar massa.
Selain di kantor polisi, warga juga mengungsi di rumah seorang anggota polisi yang memuat sekitar 100 warga.
Seorang pengungsi bernama Jenab Napitupulu mengaku rumahnya habis dibakar massa.
Jenab dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah anggota polisi hingga kini kekurangan makanan.
Pasalnya, penjual makanan dan toko penjual bahan makanan tutup akibat kerusuhan itu.
Sementara itu pihak kepolisian juga kekurangan bahan makanan serta kebutuhan pokok lainnya untuk para pengungsi.
• Hoaks Picu Kerusuhan di Wamena Papua, Rumah Warga Dibakar Massa: Kami Salah Apa?
"Kami berharap pemerintah ataupun pihak swasta membantu kami yang kekurangan makanan. Kami juga butuh baju karena yang kami bawa cuma baju di badan saja," ucap Jenab.
Paris, seorang pengungsi di kantor polisi mengaku belum mengetahui kondisi rumahnya saat ini.
"Kami berharap Wamena normal kembali dan rumah kami juga utuh," kata Paris.
Silvi, warga di Jalan Putikelek, Wamena, mengatakan rumahnya turut menjadi korban hangus dibakar massa.
Silvi yang sedih pun bertanya apa salah dirinya hingga tempat tinggalnya turut menjadi korban dibakar massa.