Bandar Narkoba Tertembak di Kepala

Ternyata Ini Motif Bandar Narkoba Ajak Istri ke Samarinda dan Berujung Ditembak Petugas di Kepala

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi kejar-kejaran bandar narkoba oleh petugas BNN terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.

Ike yang mengaku tak tahu apapun ketakutan dan sembunyi di bawah kursi tengah.

Permintaan untuk menghentikan mobil juga tak digubris Wawan.

"Karena panik saya langsung duduk di sela jok lantai mobil. Saya sempat minta berhenti tapi teman yang ada di samping bilang, jangan, lari terus," ujar Ike.

Di tengah perjalanan ia juga mendengar ucapan agar Wawan membuang tas atau paket yang berisi narkoba tersebut di sekitaran bawah fly over.

Ia yang hanya menunduk ketakutan baru menyadari saat mobil yang dikemudikan suaminya terjun ke parit.

"Saya sembunyi saja, tahu-tahu mobil sudah masuk parit. Siapa yang kejar, dan ada apa yang terjadi saya tidak tahu," jelasnya.

Mobil merah yang dikendarai terduga pelaku peredaran narkoba masuk ke saluran air di simpang empat Sempaja, Jalan M Yamin, Jumat (20/9/2019). (Tribunkaltim.co/ Cahyo Wicaksono)

Dirinya lantas menyadari bahwa Wawan telah tak sadarkan diri di bangku kemudi.

Diketahui Wawan tertembak oleh pistol petugas di bagian kepala.

Wawan lantas meninggal dunia pada pukul 01.25 WITA, Sabtu (21/9) dini hari, setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.

Video Detik-detik Peringkusan Bandar Narkoba

Sebuah video detik-detik beredar luas di media sosial saat polisi meringkus pelaku Wawan dan penumpangnya di dalam mobil.

Dikutip TribunWow.com, video detik-detik peringkusan pelaku tersebut diunggah di akun Facebook INFO KRIMINAL & LALU LINTAS (Nusantara), Sabtu (21/9/2019).

Dalam video berdurasi sekitar 1,5 menit itu memperlihatkan sebuah mobil Alya merah bernomor polisi KT 1971 RJ terjerembab di selokan.

Tampak petugas polisi yang tak mengenakan seragam meringkus pelaku yang berada di dalam mobil.

Dalam video itu terlihat Ike yang mengenakan baju kaos ungu di atas jembatan tengah merintih kesakitan.

Halaman
1234