Bandar Narkoba Tertembak di Kepala

Kerabat Bandar Narkoba yang Tertembak di Kepala Mengaku Sudah Beri Peringatan sebelum Tertangkap

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bandar narkoba Wawan lantas meninggal dunia pada pukul 01.25 WITA, Sabtu (21/9) dini hari, setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.

Para pelaku diketahui menggunakan mobil mobil pelat nomor KT 1971 RJ.

"Hari ini bermula saat kami mendapatkan informasi bahwa ada pergerakan peredaran barang, narkoba, memakai mobil Ayla merah," ujar Kabid Pemberantasan BNN Kaltim, AKBP Tampubolon.

AKBP Tampubolon menuturkan ada empat pelaku yakni Wawan (35) dan istrinya, Ike Siringge (23), lalu Mike Riske (20) dan kekasihnya yang melarikan diri.

Para petugas lantas mengawasi sejumlah titik.

"Pelaku diketahui sudah membawa barang narkotika, dan jajaran BNNP Kaltim yang telah tersebar di beberapa titik, yang sudah kami waspadai," tambahnya.

Disebutkan setelah masuk Samarinda, mobil yang ditumpangi empat pelaku ini mengelabui petugas dengan berkeliling kota sebanyak tiga kali.

Lalu pukul 15.30 WITA ada informasi telah ada transaksi dan petugas BNN, Bripka Effendy segera melakukan pengejaran dengan motor.

"Saat di Jalan Juanda, petugas melihat mobil yang dicurigai bawa narkoba," jelasnya.

Aksi Kejar-kejaran BNN Kaltim dengan Bandar Narkoba, Mobil Pelaku Diserempet hingga Masuk Parit

Petugas lalu melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri dengan mobil sewaan tersebut.

"Kami temukan di sekitar Jalan Juanda dan begitu kita lakukan penuntutan dan mencoba melakukan penghadangan ternyata dia berkelit dan melarikan diri," tuturnya.

Bahkan pelaku Wawan yang mengemudikan mobil, sempat meminta pelaku lain untuk membuang tas berisi narkoba itu di sekitaran bawah fly over.

Disebutkan oleh AKBP Tampubolon, di wilayah persimpangan Jl. AW Sjahranie dan Jl. PM Noor, 
petugas telah memberikan peringatan agar pelaku menghentikan laju mobilnya.

Saat itu kaca mobil Wawan terbuka dan Bripka Effendy sempat mengarahkan pistol dan memintanya berhenti.

Namun pelaku tak menggubris peringatan polisi dan terus melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Pelaku yang sedang melajukan mobilnya juga berusaha merebut pistol dan melakukan penyerangan.

Halaman
1234