Vicky Prasetyo Lamar Sahila Hisyam

Vicky Prasetyo Geram sang Mantan Iva Lola Datangi Acara Lamarannya, Buat Sahila Hisyam Menangis

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vicky Prasetyo menggelar prosesi lamaran dengan Sahila Hisyam yang disiarkan langsung kepada publik, Jumat (20/9/2019) pagi.

TRIBUNWOW.COM - Vicky Prasetyo menggelar prosesi lamaran dengan Sahila Hisyam yang disiarkan langsung kepada publik, Jumat (20/9/2019) pagi.

Saat menggelar prosesi lamaran, Vicky Prasetyo tampak geram lantaran acara sakral tersebut didatangi oleh sang mantan, Iva Lola.

Bahkan, hingga membuat calon pengantin, Sahila Hisyam menangis.

Jelang Lamar Sahila Hisyam, Vicky Prasetyo Panik dan Coba Kabur saat Senk Lotta Bongkar Masa Lalunya

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu terlihat melalui tayangan Okay Bos di Trans7 yang disiarkan live, Jumat (20/9/2019) pagi.

Mulanya terlihat prosesi lamaran Vicky Prasetyo dengan Sahila Hisyam berjalan dengan lancar.

Sejumlah kelurga terdekat Vicky dan Sahila Hisyam pun turut menghadiri acara tersebut.

Vicky menyatakan ingin menjadi kepala keluarga yang baik untuk Sahila Hisyam kelak.

"Ini lah saya, saya berusaha untuk menjadi imam yang tauladan untuk Sahila," ucap Vicky.

Mendengar hal itu, Sahila Hisyam tampak tak kuasa membendung air matanya.

Ia terharu dengan sikap Vicky saat melamarnya di depan publik.

"Enggak sedih, terharu aku," kata Sahila Hisyam menitikan air mata.

Beberapa saat setelahnya, Raffi Ahmad kemudian mendatangkan satu saksi yang tak diketahui oleh kedua belah pihak.

Yakni Iva Lola yang merupakan mantan kekasih Vicky.

Tanggapan Vicky Prasetyo Terkait Kabar Anggia Chan Beri Uang Rp 50 Juta: Mungkin, tapi Saya Lupa

 

Vicky Prasetyo menggelar prosesi lamaran dengan Sahila Hisyam yang disiarkan langsung kepada publik, Jumat (20/9/2019) pagi. (Trans7 Live)

"Pak ini kok gimana sih pak ini kan acara serius," ucap Vicky kepada kru acara.

Vicky mengaku, kedatangan Iva Lola bisa menganggu prosesi lamarannya dengan Sahila Hisyam.

Halaman
1234