Bencana Kabut Asap Karhutla

Pimpin Rapat Karhutla di Riau, Jokowi: Semua Harusnya Siap, tapi Ini Lalai Lagi hingga Asap Membesar

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabut asap pekat dengan jarak pandang sekitar 300 meter di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

"Kita tahu gubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa," ungkap Jokowi.

"Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa."

"Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas."

"Semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua. Tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," katanya.

Jokowi menegaskan, jika perangkat pemerintah daerah, TNI dan Polri di tingkat daerah ini diaktifkan secara baik, maka ia yakin kebakaran lahan dan hutan tidak akan terjadi.

"Kalau perangkat itu diaktifkan, saya yakin, kalau ada satu titik api langsung ketahuan sebelum sampai ratusan titik, dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini."

"Karena yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, dan hutan gambut, kalau sudah terbakar, sulit dipadamkan," sebutnya.

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, pengamanan di Hotel Novotel cukup ketat. Bahkan awak media tidak dibenarkan mendekat.

Sejumlah petugas keamanan dari TNI dan Polri berjaga di setiap sudut untuk melakukan pengamanan jelang kedatangan RI di hotel Novotel.

Reaksi Tito Karnavian Lihat Kepungan Kabut Asap Karhutla di Riau: Yang Kebun, Kok Tidak Terbakar?

Panglima TNI Marsekal Haji Tjahjanto sudah berada di Pekanbaru sejak Sabtu (14/9/2019) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian datang pada Hari Minggu.

Seperti diketahui, karhutla di Riau terus meluas dalam sebulan terakhir sehingga menimbulkan bencana kabut asap yang parah.

Bahkan, hingga Senin malam, angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Senin (16/9/2019) malam ini, sudah berada di level berbahaya.

Melansir bmkg.go.id, hingga pukul 21.00, grafik kondisi partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) menujukkan peningkatan.

Kualitas udara berdasar pengukuran PM10 pada sore hingga malam hari berada pada kisaran 329 sd 355 ugram/m3 atau berbahaya.

BMKG menyebutkan bahwa musim kemarau di wilayah Riau masih akan terjadi sampai pertengahan Oktober 2019.

Halaman
123