Ia kemudian meminta agar pemerintah dapat memilah posisi untuk menyelesaikan masalah di Papua.
"Dan pemerintah ini harus mengambil posisi untuk memilah, karena rakyat Papua itu sebagian besarnya tidak mau memberontak"
"Tidak mau meneriakkan merdeka. Itu memang ada beberapa yang merdeka, nah itu yang separatisnya itu yang ditindak tegas sesuai hukum," sebutnya.
"Tapi kalau rakyatnya ikut demo enggak tahu bahwa mereka datang untuk apa, itu ya diperlakukan secara baik dilindungi bahkan," pungkasnya.
Lihat videonya di menit ke 13.43
Diketahui, sebelumnya bendera Bintang Kejora dikibarkan oleh massa Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Militerisme di depan Istana Negara, Jakarta pada Rabu (28/8/2019).
Hal ini pun menjadi sorotan masyarakat.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (28/8/2019), kronologi berkibarnya bendera bintang kejora berawal saat massa yang terdiri dari mahasiswa Papua berunjuk rasa menuntut protes adanya tindakan diskriminasi dan rasis yang terjadi pada Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Mereka melakukan longmarch dari Gedung Kemendagri hingga Istana Negara.
Sampai di istana, pengunjuk rasa lantas menari wisisi disertai lantunan musik.
Tarian wisisi merupakan tarian khas Papua.
• Sebut Papua Menjadi Korban Sejarah, Freddy Numberi Jelaskan Posisi Papua Jelang Indonesia Merdeka
Sambil menari, mereka turut mengibarkan bendera bintang kejora.
Sehingga, para pengguna jalan yang melintas tampak memberikan perhatiannya pada pengunjuk rasa.
Menanggapi itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menindak tegas pengibar bendera bintang kejora.
Ia memerintahkan untuk Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pranono untuk memproses hukum pengibaran bendera di Jakarta.