Rusuh di Papua

Di ILC, Mahfud MD Beberkan Cara Gus Dur Dekati Rakyat Papua dari Hati: Coba, Apa Tidak Terharu?

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD membeberkan bagaimana Presiden Gus Dur mendekati masyarakat Papua.

Hal ini diungkapkan Mahfud MD saat hadir menjadi narasumber dalam acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (3/9/2019), dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Indonesia Lawyers Club.

Mahfud MD mengatakan Gus Dur mendekati masyarakat Papua menggunakan pendekatan hati.

"Saya teringat Gus Dur, Gus Dur itu pendekatannya dari hati. Coba, apa tidak terharu? Ketika suatu saat Gus Dur mengumumkan presiden Republik Indonesia akan berakhir tahun di Papua," sebut Mahfud MD.

Pasalnya, saat itu Gus Dur memiliki masalah di penglihatannya.

"Karena ingin melihat matahari terbit yang pertama tahun 2001. Padahal Gus Dur enggak bisa lihat matahari," papar Mahfud MD.

"Tapi karena dia cinta pada Papua itu, pendekatan hati. 'Saya mau lihat matahari terbit pada tanggal ini'. Ya tanggal 31 berangkat dan tanggal 1 dia sudah duduk, nunggu matahari."

"Dia enggak bisa lihat, tapi rakyat tahu ini hati," kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Rizal Ramli Dapat Tepuk Tangan di ILC, Beri Saran Urus Papua: Birokrasi Korup, Kasih ATM Warganya

Kemudian, Mahfud MD juga mengatakan memperbolehkan masyarakat Papua untuk mengibarkan Bendera Bintang Kejora.

"(Bendera) Bintang Kejora, oke, silakan pakai tapi jangan lebih tinggi dari merah putih," ujar Mahfud MD menirukan Gus Dur.

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD menyebutkan respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai kondisi Papua saat ini. (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

Lalu Mahfud MD juga mengungkapkan saat Gus Dur diminta berdiskusi mengenai kemerdekaan Papua.

"Gus, Bapak presiden, saya mau ngajak diskusi kemerdekaan kita. Ayo kita diskusi, kata Gus Dur," ujar Mahfud MD.

"'Tetapi jangan deklarasi. Enggak dilarang. Karena saya bagian dari kamu.' Nah pendekatan-pendekatan ini penting," sebut Mahfud MD.

"Dan semua memprogamkan pendekatan seperti itu, tetapi belum berhasil," pungkasnya.

Lihat videonya dari menit ke 10.40:

Halaman
12