Rusuh di Papua

Mendagri Sesalkan Pengibaran Bintang Kejora di Depan Istana, Minta Kepala Daerah Papua Lakukan Ini

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo angkat suara soal pengibaran bendera bintang kejora di depan Istana Negara, Jakarta pada Rabu (28/8/2019). 

Tjahjo Kumolo menyayangkan pengunjuk rasa yang awalnya menuntut kasus rasialisme di Surabaya justru dihubungkan dengan simbol kemerdekaan Papua, yakni bintang kejora.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (29/8/2019), Tjahjo Kumolo tidak melarang aspirasi.

Namun, ia menekankan jangan ada anarkisme dan bendera Bintang Kejora.

"Soal aspirasi ya asal tak anarkistis, tak mengibarkan bendera (bintang kejora) dan sebagainya ya jangan dong. Begitu aja. Soal aspirasi silakan aja. Toh juga aspirasi di kantor Kemendagri juga ada. Ya kita dengarkanlah," ujar Tjahjo Kumolo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (28/8/2019).

4 Poin Penting Jokowi Tanggapi Rusuh di Papua, Perintahkan Kapolri hingga Panglima TNI Tindak Tegas

Tjahjo Kumolo kini telah meminta agar kepala daerah di Papua dan Papua Barat berkomunikasi dengan Forun Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Forkopimda terdiri dari pimpinan DPRD, pimpinan Polri, pimpinan TNI, dan pimpinan Kejaksaan setempat serta kepala daerah.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menindak tegas pengibar bendera bintang kejora.

Ia memerintahkan untuk Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono untuk memproses hukum pengibaran bendera di Jakarta.

"Hukum kita tegakkan, yang salah akan kita proses. Ada juga peristiwa pengibaran bendera di Jakarta dimana saya sudah perintahkan kapolda tangani. Tegakkan hukum sesuai apa adanya kita harus hormati hukum," kata Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).

Terkait separatisme di Papua, Tito Karnavian menilai dialog adalah solusi terbaik bagi Papua.

Ribuan Warga Mengungsi pasca Kerusuhan di Jayapura Papua pada Kamis Pagi, Akui Adanya Ketakutan

Jika Indonesia bisa mengatasi gerakan separatis Aceh beberapa tahun lalu, maka gerakan separatis Papua dianggap bisa diatasi.

"Kalau ingin berdialog, kita juga siap berdialog. Tadi Bapak Panglima bahkan sudah mencari jalur tersendiri ke beberapa tokoh, bahwa beliau mau berdialog blak-blakan kepada saudara-saudara kita tersebut," lanjutnya.

Sementara itu TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ingin berdialog dengan para tokoh Papua, termasuk pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Nduga.

"Saya sudah sampaikan untuk bisa berdialog, yang membuka adalah saya ke Pendeta Lipius (Biniluk) untuk bisa berdialog dengan tokoh agama, termasuk Egianus Kogoya," kata Marsekal Hadi.

Halaman
12